Ibnul Arabi, Imam Ma'ruf Al-Karkhi dan Imam Al-Busthami. Mereka Menghormati Cucu Nabi
Ibnul Arabi, Imam Ma'ruf Al-Karkhi dan Imam Al-Busthami merupakan ulama-ulama yang terkenal di kalangan umat islam karena kealiman dan kemuliannya. Sehingga dijadikan panutan oleh orang-orang yang menginginkan bertambah dekat kepada Allah SWT dan Rasulillah Muhammad SAW.
Al-Habib Abu Bakar Bin Syihabuddin Al-Alawi Al-Hadlramy bercerita:
Sungguh telah diriwayatkan bahwa Syekh Muhyiddin Ibnul Arabi suatu saat didatangi seseorang yang membawa seorang Habib untuk diajar ilmu, oleh Beliau Si Habib didudukkan ditempat yang tinggi sementara Beliau duduk di bawahnya, sambil menangis Beliau memulai (meriwayatkan hadits) dengan berkata: Kakekmu Baginda Rasulillah SAW bersabda begini.
Tidak hanya Beliau, Syekh Al-Arif Billah Abu Yazid Al-Busthami menjadi tukang air di rumah Imam Ja'far Ash-Shadiq Bin Muhammad Al-Baqir.
Sementara Imam Makruf Al-Karkhi menjadi penjaga pintu di rumah Sayyidina Ali Bin Musa Ar-Ridla. [Habib Abu Bakar Syihabuddin Al-Alawi Al-Hadramy, Rasyfatus Shadi Min Bahri Fadlaili Banin Nabi Al-Hadi, hal. 165, Tahqiq Sayyid Ali Asyur Cet. DKI].
Mari perhatikan, betapa tawadlu'nya seorang Imam besar seperti Al-Imam Ibnul Arabi kepada muridnya hanya karena Ia seorang Habib, cucu Baginda Rasulillah SAW hingga rela mengajar Hadits dengan duduk di bawah sementara Sang Habib Beliau dudukkan di tempat yang lebih tinggi.
Dan betapa agungnya akhlak Al-Imam Al-Busthamy hingga merelakan dirinya menjadi tukang air di rumah cucu Baginda Rasulillah SAW, Sayyidina Ja'far Ash-Shadiq Bin Muhammad Al-Baqir Bin Ali Zainal Abidin Bin Husain Bin Fathimah Az-Zahra Binti Rasulillah SAW.
Dan Betapa luhurnya juga akhlak Al-Imam Ma'ruf Al-Karkhi yg rela menjadi penjaga pintu (satpam) rumah Sayyidina Ali Ar-Ridla Bin Musa Al-Kadhim Bin Ja'far Ash-Shadiq.
Siapakah orang pesantren yang tidak kenal tiga Ulama agung di atas? Jika kisah ketiganya belum bisa menjadi Ibrah (pelajaran) bagi kita dalam mengagungkan para habaib, maka ulama manakah yang akan kita jadikan teladan dan kita jadikan panutan? Belum cukupkah keagungan, kealiman dan kemasyhuran ketiga-tiganya?
Sejak kapan secara diam-diam kita menjadi Nashibi (kelompok pembenci Ahlul Bait/keturunan Nabi)
Penjelasan di atas dikutip dari Kitab "Rasyfatus Shadi" yang mendapat kata sambutan dari Sayyid Ahmad Zaini Dahlan, Guru dari Sayyid Bakri Syatha, pengarang kitab "I'anatut Tholibin".
Al-Habib Abu Bakar Bin Syihabuddin Al-Alawi Al-Hadlramy bercerita:
- وقد روي أنـّه اي الشيخ محيي الدين ابن العربي اُتي إليه ببعض الأشراف ليعلمه العلم فأجلسه على شيء مرتفع وجلس الشيخ تحته وجعل يبكي ويقول له : قال جدّك رسول اللّه صلى الله عليه وآله كذا
- وقد كان الشيخ العارف بالله تعالى أبو يزيد البسطامي رضي الله تعالى عنه سقّاء في بيت الإمام جعفر الصادق بن محمّد الباقر رضي الله عنهم
- وكان الإمام معروف الكرخي بوّاباً على دار الإمام علي بن موسى الرضا عليهما السلام
Sungguh telah diriwayatkan bahwa Syekh Muhyiddin Ibnul Arabi suatu saat didatangi seseorang yang membawa seorang Habib untuk diajar ilmu, oleh Beliau Si Habib didudukkan ditempat yang tinggi sementara Beliau duduk di bawahnya, sambil menangis Beliau memulai (meriwayatkan hadits) dengan berkata: Kakekmu Baginda Rasulillah SAW bersabda begini.
Tidak hanya Beliau, Syekh Al-Arif Billah Abu Yazid Al-Busthami menjadi tukang air di rumah Imam Ja'far Ash-Shadiq Bin Muhammad Al-Baqir.
Sementara Imam Makruf Al-Karkhi menjadi penjaga pintu di rumah Sayyidina Ali Bin Musa Ar-Ridla. [Habib Abu Bakar Syihabuddin Al-Alawi Al-Hadramy, Rasyfatus Shadi Min Bahri Fadlaili Banin Nabi Al-Hadi, hal. 165, Tahqiq Sayyid Ali Asyur Cet. DKI].
Mari perhatikan, betapa tawadlu'nya seorang Imam besar seperti Al-Imam Ibnul Arabi kepada muridnya hanya karena Ia seorang Habib, cucu Baginda Rasulillah SAW hingga rela mengajar Hadits dengan duduk di bawah sementara Sang Habib Beliau dudukkan di tempat yang lebih tinggi.
Dan betapa agungnya akhlak Al-Imam Al-Busthamy hingga merelakan dirinya menjadi tukang air di rumah cucu Baginda Rasulillah SAW, Sayyidina Ja'far Ash-Shadiq Bin Muhammad Al-Baqir Bin Ali Zainal Abidin Bin Husain Bin Fathimah Az-Zahra Binti Rasulillah SAW.
Dan Betapa luhurnya juga akhlak Al-Imam Ma'ruf Al-Karkhi yg rela menjadi penjaga pintu (satpam) rumah Sayyidina Ali Ar-Ridla Bin Musa Al-Kadhim Bin Ja'far Ash-Shadiq.
Siapakah orang pesantren yang tidak kenal tiga Ulama agung di atas? Jika kisah ketiganya belum bisa menjadi Ibrah (pelajaran) bagi kita dalam mengagungkan para habaib, maka ulama manakah yang akan kita jadikan teladan dan kita jadikan panutan? Belum cukupkah keagungan, kealiman dan kemasyhuran ketiga-tiganya?
Sejak kapan secara diam-diam kita menjadi Nashibi (kelompok pembenci Ahlul Bait/keturunan Nabi)
Penjelasan di atas dikutip dari Kitab "Rasyfatus Shadi" yang mendapat kata sambutan dari Sayyid Ahmad Zaini Dahlan, Guru dari Sayyid Bakri Syatha, pengarang kitab "I'anatut Tholibin".
Posting Komentar untuk "Ibnul Arabi, Imam Ma'ruf Al-Karkhi dan Imam Al-Busthami. Mereka Menghormati Cucu Nabi"