Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keistimewaan Dari Sifat Kedermawanan

Kedermawanan

Ingin menjadi orang yang dermawan? Pasti kita semuanya menginginkannya. Kadang kita iri melihat ada orang yang bisa dengan entengnya bersedekah tanpa takut miskin. Padahal sudah jelas ketika seorang sedekah, justru rezekinya ditambah dan in syaa Allah tidak mungkin jatuh miskin.

Ada 2 hal yang berkaitan dengan orang yang rajin sedekah:

1. Pribadinya

Orang yang rajin bersedekah, pasti dalam hatinya punya sifat zuhud. Zuhud sering kali salah dipahami oleh sebagian orang. Banyak yang memaknai bahwasanya zuhud adalah orang yang tidak mau punya dunia (mencakup harta dan jabatan). Kalau memang dimaknai seperti begitu, berarti para wali yang kaya tidak memiliki sifat zuhud. Tapi yang benar zuhud adalah perasaan hati yang tidak cinta dunia. Jadi terkadang ada orang yang punya banyak sekali harta atau jabatan namun dia tetap zuhud, karena hatinya tidak mencintainya. Bahkan sekalipun yang dimiliki hilang semua hatinya tidak terpengaruh sedikitpun.

Zuhud adalah langkah pertama seorang sufi. Dikatakan oleh Habib Ahmad bin Hasan Al-Atthas bahwasanya ada tiga langkah tasawuf, yaitu zuhud - iftiqor (hanya butuh kepada Allah) - shafa' (hati yang telah bersih). Dan sifat zuhud inilah yang melahirkan kedermawanan dalam pribadi seseorang.

2. Hartanya

Harta yang diperoleh dari hasil yang baik akan keluar dengan cara yang baik. Ketika seseorang punya harta dari hasil yang buruk atau haram, maka keluarnya pun juga akan kepada urusan yang buruk. Jadi apabila kita merasa berat untuk sedekah, mungkin cara kita memperoleh harta juga kurang baik. Tapi ketika kita ringan sedekah maka berarti harta kita didapat dengan cara yang baik.

Semoga kita semua bisa menjadi orang yang dermawan.


Amiiinnn Ya Robbal 'Alamin.

Oleh Habib Muhammad bin Husein bin Anis Al-Habsyi

Posting Komentar untuk "Keistimewaan Dari Sifat Kedermawanan"