Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fadhilah atau Keutamaan Basyairul Khairat | Shalawat Husainiyah

Berkata Yang Mulia Syaikhana Shahibi Akhlaqinnaqi Syekh Muhammad Fathul Wahhab Sudahri Amsun Al-Karimi mengenai FAEDAH SHALAWAT HUSAINIYAH atau BASYAIRUL KHAIRAT:

1. Shalawat Husainiyah disusun melalui ilhaman dari Allah SWT. kepada Sayyidina Syekh Abdul Qadir Al-Jilani
2. Memperbaiki akhlaq dan i’tikad-i’tikad yang buruk
3. Diampuni dosa-dosanya dan mempercepat mendapatkan hidayah kepada jalan yang lurus
4. Menghilangkan sakaratul maut, menyebabkan husnul khatimah dan disampaikan segala hajatnya
5. Seperti bersedekah 1000 unta, 1000 sapi dan 1000 kambing
6. Lepas dari siksa kubur, dibahagiakan dan diselamatkan oleh Allah SWT.

Fadhilah atau Keutamaan Basyairul Khairat | Shalawat Husainiyah
Fadhilah atau Keutamaan Basyairul Khairat | Shalawat Husainiyah

Berkata Yang Mulia Syaikhona Shahibi Akhlaqinnaqi Syekh Ahmad Asrori Al-Ishaqi tentang KEUTAMAAN DAN KEBESARAN ASH-SHALAWAT AL-HUSAINIYAH atau BASYAIRUL KHAIRAT:

Telah diriwayatkan dari Sulthanul Auliya’ Sayyidina Asy-Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani Al-Hasani RA. Beliau RA. berkata pada sebagian murid dan pecintanya karena Allah, Rahimahullah: Ambil “ASH-SHALAWATAL-HUSAINIYAH”  ini dariku karena sesungguhnya saya telah menerima dan mengambil secara langsung melalui ilham dari Allah SWT. lantas saya haturkan keharibaan junjungan An-nabiyul A’dham SAW., dengan niat memohon penjelasan, petunjuk tentang keutamaan dan kebesaran dalam “ASH-SHALAWAT AL-HUSAINIYAH” ini, sebelum saya sempat mengungkapkan dan mengutarakannya, beliau An-Nabiyul A’dham Rasululllah SAW. memberi jawaban dan penjelasan, dengan bersabda: “Sesungguhnya di dalam “ASH-SHALAWAT AL-HUSAINIYAH” ini ada sesuatu rahasia yang besar, yang tidak terhitung dan terduga serta terbatas (sirrun min asraarillah Subhanahu Wa Ta'alaa) di dalam keutamaan serta kebesarannya”.

Bagi seorang yang memiliki dan mengamalkannya, dimuliakan oleh Allah SWT., setinggi-tinggi derajat di sisi-Nya dan dihantarkan serta disampaikan ke puncak kesempurnaan.

Dan bagi seseorang yang mempunyai suatu kepentingan yang sangat penting dengan berperantara (wasilah) membaca “ASH-SHALAWATAL-HUSAINIYAH” tidak akan tersia-sia dan hampa prasangka baik dan harapannya atas luas dan agungnya rahmat Allah SWT., tidak tertolak segala do’a dan permohonannya keharibaan Allah SWT.

Serta bagi seseorang yang membaca “ASH-SHALAWAT AL-HUSAINIYAH” walau hanya satu kali, atau hanya sekedar membawanya saja, akan diampuni dosanya oleh Allah SWT. dan dosa orang yang menyertainya dalam satu majelis atau kumpulan (jama’ah).

Menjelang roh dan ajalnya telah tiba untuk kembali kepangkuan rahmat dan pengampunan Allah SWT., maka turun dan mendampingi serta menyertainya 4 Al-Malaikah Ar-Rahmah yang membawa rahmat dan perlindungan dari Allah SWT.:

1. Malaikat yang melindungi dan mencegahnya dari segala gangguan dan tipu daya Syetan Ar-Rajim, yang menjerumuskannya, untuk meninggalkan dunia yang fana ini dengan tidak membawa iman ke hadirat allah SWT. (su’ul khatimah) na’udzubillah min dzalik.
2. Malaikat yang mengajari membimbing dan menuntunnya membaca kalimat “ASY-SYAHADAH”.
3. Malaikat yang memberinya air minum satu gelas dari telaga Al-Kautsar
4. Malaikat yang di tangannya membawa bejana dari emas, penuh dengan buah-buahan dari surga, dengan membawa berita gembira, tentang kedudukannya di dalam surga, sambil berkata: “Bergembira dan berbahagialah wahai hamba Allah!”. Sebelum keluar dan kembali roh dan ajalnya keharibaan Allah SWT., maka terlihat dan tampaklah olehnya kedudukannya di dalam surga dan di sisi Allah SWT. Dan masuklah hamba Allah SWT. tadi, di dalam alam kubur, dengan penuh rasa aman-riang gembira-tidak melihat dan merasa sempit- kesepian-kemurungan dan kesedihan. Dan dibukakanlah untuknya, empat puluh pintu rahmat dan cahaya (nur) dari Allah SWT. dan pada hari kebangkitan (hari kiamat), dibangkitkan oleh Allah SWT. Di sisi sebelah kanan, didampingi oleh malaikat yang menyambut dan menyampaikan berita kegembiraan. Dan di sisi sebelah kiri, didampingi oleh malaikat yang memberi rasa aman tenteram yang menyejukkan. Dan dikenakanlah atasnya, pakaian-busana yang indah dan mewah, dan dihantarkan untuknya, sebuah kendaraan yang mewah dan megah, tidak ada rasa sesal dan sedih serta menderita, dan diperhitungkan (hisab) segala hal ihwal perilakunya dengan perhitungan yang mudah-lancar dan cepat, dan pada saat berjalan dan lewat di atas jembatan yang di atas neraka jahannam, berkatalah api neraka kepadanya: “Wahai hamba Allah yang telah dimerdekakan dan dibebaskan oleh-Nya, berjalan dan berlalulah dengan segera dan cepat!!!, sesungguhnya saya (api neraka) telah diharamkan- tidak boleh menerima kehadiranmu”. Dan masuklah hamba Allah SWT. tadi ke dalam surga, beserta hamba-hamba Allah SWT. Yang terdahulu, yang mulia-mulia dan agung (ma’assabiqiin) dan diberinya di dalam surga empat puluh kubah dari perak yang sangat putih, di dalam setiap kubah ada istana (mahligai) dari emas, di dalam setiap istana, ada seratus kemah dari cahaya (nur) di dalam setiap kemah ada ranjang dari sutra yang halus dan lembut, di atas setiap ranjang, telah menunggu dan siap pelayan (jariyah) dari bidadari yang kejadiannya dari wewangian yang harum semerbak, kecantikan dan keindahan serta daya pesonanya seperti bulan purnama di malam yang cerah dalam kesempurnaannya. Lantas dilimpahkannya karunia dari Allah SWT. yang tiada terhingga-yang mata tidak pernah melihatnya-telinga tidak pernah mendengarnya- dan tidak pernah tergerak dan terbayangkan oleh hati setiap manusia-hamba Allah SWT di dalam dunia yang fana ini.

Dalam suatu riwayat Rasulullah SAW., pada malam beliau An-nabiyul A’dham SAW. Diisra’mi’rajkan ke hadirat Allah SWT.. Allah SWT berfirman kepada beliau: “Bumi punya siapa wahai Muhammad?”. Jawab Beliau: “Milik Paduka Ya Rabby”. “Keterdindingan-keterbata-san dan ketidakmampuan segenap makhluk (al-hujub) kepunyaan dan kekuasaan siapa wahai Muhammad?”. Jawab Beliau: “Milik Paduka Ya Rabby”. “Al-Kursy kepunyaan siapa wahai Muhammad?”. Jawab Beliau: “Milik Paduka Ya Rabby”. “Sedangkan engkau sendiri kepunyaan siapa wahai Muhammad?”. Seketika bersujudlah Rasulullah SAW., menimpanya rasa malu yang sangat, ternampak keagungan Allah SWT. Yang Maha Tinggi-Maha mulia-Maha Agung, tidak mampu dan kuasa mengeluarkan dan menyampaikan sepatah katapun, maka menjawab sendirilah Allah SWT. “Engkau milik orang yang mau membaca shalawat atasmu Muhammad!. Maka makin bertambah dan meningkat dia dalam kemuliaan dan keagungan di sisi-Ku”. 


Selanjutnya Sulthanul Auliya’ Sayyidina Asy-Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani Al-Hasani RA. berkata: “Sesungguhnya “ASH-SHALAWATAL-HUSAINIYAH” ini, yang patut dan sesuai dengan keutamaan dan kemuliaan serta kebesaran yang tersurat dan tersirat dalam hadits Nabi Muhammad SAW. Sesungguhnya “ASH-SHALAWAT AL-HUSAINIYAH” ini membuka tujuh puluh pintu rahmat dari Allah SWT. dan menampakkan beberapa keajaiban yang datang dari jalan surga, dan lebih baik dari seseorang yang memerdekakan seribu hamba sahaya, dan memotong seribu unta, dan shadaqah seribu dinar serta puasa seribu bulan.

Di dalam “ASH-SHALAWAT AL-HUSAINIYAH” ini, terdapat rahasia yang besar yang tersimpan di sisi Allah SWT. Dan dengan perantara (wasilah) membaca “ASH-SHALAWATAL-HUSAINIYAH” ini, jadi mudah dan dimudahkan rizqinya, dan jadi baik-indah dan mempesona akhlaqnya (perilaku hidup dan kehidupannya) dan kesampaian hajatnya, dan dimuliakan derajatnya dan terhapus dosanya, dan terlindung-tertutup aib dan kekurangannya, dan orang yang rendah dan hina akan diangkat dan dimuliakan kedudukan dan derajatnya oleh Allah SWT. Amin Ya rabbal ‘Alamiin.

وَصَلَّى اللهُ عَلى سَـيِّدِنَامُحَمَّدِ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ الْمُشَفَّعِ، وَعَلى اٰلِه وَصَحْبِه وَسَلَّمَ، وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

1 komentar untuk "Fadhilah atau Keutamaan Basyairul Khairat | Shalawat Husainiyah"