Keutamaan / Fadhilah Qashidah Burdah Karya Imam Al-Bushiry

Fadlilah Qashidah Burdah

قال بعض العلماء
قراءة البردة تعدل سبعين مرة من قراءة دلائل الخيرات ومن كان له حاجة فليقرأها وفيها شفاء،وقضاء الحاجاة، وتحصين البردة أقوى من تحصين الإمام النووي.

Sebagian ulama mengatakan:
Membaca Qasidah Burdah, sama seperti membaca Dala-ilul Khairat sebanyak 70 kali. Dan barang siapa yang ingin dikabulkan hajatnya serta disembuhkan penyakitnya, maka hendaklah dia membaca Qasidah Burdah. Dan benteng penjagaan yang dihasilkan dari pembacaan Qasidah Burdah itu lebih kuat dari pada penjagaan yang dihasilkan dari pembacaan wirid Imam Nawawi.

قال شيخ الإسلام عبد السلام المراكشي رحمه الله تعالى:
من قرأ قصيدة البردة للبوصيري على مريض شفاء الله تعالى من لم يحضر أجله،أو قرأت على الطفل أمن كيد الجن والوسواس وأم 
الصبيان وسائر الأمراض والمؤذيات،وماحملها مسافر في متاعه أو حملها عليه إلا سلم من غوائل السفر والخسران التجارة.

من كتاب خواص البردة الحبيب محمد بن علوي العيدروس

Syekh Abdus Salam Al-Marakisyi r.a berkata:
"Barang siapa yang membaca Qashidah Burdah karya Imam Al-Bushiri kepada orang sakit, maka Allah akan memberinya kesembuhan, selagi belum tiba ajalnya. Atau jika dibaca pada anak kecil (BALITA), maka ia akan aman dari gangguan jin dan was-was juga dari godaan Ummus Shibyan (hantu wanita/ratu jin) dan akan selamat dari seluruh penyakit serta gangguan. Dan tidaklah seorang musafir yang meletakkan Qashidah burdah ini dalam barang bawaannya atau membawa Qasidah ini bersama dirinya, kecuali ia akan selamat dari rintangan-rintangan dalam perjalanan dan kerugian dalam perdagangan".
______________
Dari Kitab Khawashul Burdah Karya Habib Muhammad bin Alwi Al-Aydrus

Berikut ini sebagian dari manfaat membaca Qasidah Burdah Menurut Sebagian Ulama:

1. Mujarab dalam mengabulkan hajat-hajat kita dengan izin Allah.
2. Disembuhkan dari berbagai macam penyakit
3. Sebagai wasilah atau sarana untuk mendapatkan kesembuhan dari penyakit.
4. Terhindar dari gangguan jin, santet, dan hal-hal ghaib lainnya.
5. Apabila ada ruangan yang dihuni oleh jin, bacakanlah Qasidah Burdah ini selama 7 hari di ruangan tersebut. Insya Allah jinnya tidak kerasan.
6. Saat kita mempunyai rumah baru, sebaiknya kita bacakan Burdah terlebih dahulu sebelum kita tempati, agar terbebas dari gangguan jin dan semacamnya.
7. Meningkatkan kecintaan dan kedekakan kita kepada Rasulullah Saw.
8. Bisa menjadi benteng desa, rumah, pondok, dan lain-lain. Dengan cara dibaca bersama-sama sambil berjalan mengelilingi tempat yang dimaksud.

Berkata Abah guru (KH. Zaini bin Abdul Ghani) sekumpul:

"Bahwasannya apabila di kampung itu ada yang membaca Shalawat burdah cukup seminggu sekali, maka satu kampung terpelihara dari kebakaran dan musibah lainnya".

"Dan apabila di dalam rumah kita Istiqamah membaca shalawat Burdah cukup seminggu sekali, insyaallah rumah itu dipeliharakan Allah dan orang yang ada di dalamnya diberikan hati yang tenang".

"Apabila ada anak kecil di dalam rumah itu, kalau kita Istiqamahkan baca shalawat Burdah cukup seminggu sekali, maka anak itu cepat pintar dan diberikan Dzurriyat yang Shaleh dan Shalehah".

 "Apabila kita membaca sholawat burdah, sediakan air dan airnya kita minum,maka airnya itu obat segala penyakit." "Membaca shalawat burdahnya bisa dilakukan dengan berjama'ah atau sendirian".

"Sebelum membaca shalawat burdah, baca tawasshul kepada para auliya Allah wabil khusus kepada shahibul burdah yaitu Abi Abdillah Imam Al-Bushiriy."

Burdah artinya mantel dan juga dikenal sebagai Burdah yang berarti syifa' (kesembuhan). Imam Al-Bushiri adalah seorang penyair yang suka memuji raja-raja untuk mendapatkan uang. Kemudian beliau tertimpa sakit faalij (setengah lumpuh) yang tak kunjung sembuh setelah berobat ke dokter manapun.

Tak lama kemudian beliau mimpi bertemu Rasulullah SAW yang memerintahkannya untuk menyusun syair yang memuji Rasulullah. Maka beliau mengarang Burdah dalam 10 pasal pada tahun 6-7 H. Seusai menyusun Burdah, beliau kembali mimpi bertemu Rasulullah yang menyelimutinya dengan Burdah (mantel). Ketika bangun, sembuhlah beliau dari sakit lumpuh yang dideritanya.

Qashidah Burdah ini tersebar ke seluruh penjuru bumi dari timur ke barat. Bahkan disyarahkan oleh sekitar 20 ulama, diantaranya yang terkenal adalah Imam Syaburkhiti dan Imam Baijuri.

Habib Husein bin Muhammad Al-Habsyi (saudara Habib Ali Al-Habsyi shahibu Maulid Simtud Duror) biasa memimpin Dalailul Khairat di Mekkah. Kemudian beliau mimpi bertemu Rasulullah yang memerintahkannya untuk membaca Burdah di majlis tersebut. Dalam mimpi tersebut, Rasulullah berkata bahwa membaca Burdah sekali lebih afdlal daripada membaca Dalailul Khairat 70 kali.

Ketika Hadlramaut tertimpa paceklik hingga banyak binatang buas berkeliaran di jalan, Habib Abdulrahman Al-Masyhur memerintahkan setiap rumah untuk membaca Burdah. Alhamdulillah, rumah-rumah mereka aman dari gangguan binatang buas.

Beberapa Syu’araa (penyair) di zaman itu sempat mengkritik bahwa tidaklah pantas pujian kepada Rasulullah dalam bait-bait Burdah tersebut diakhiri dengan kasrah/khafadl. Padalah Rasulullah agung dan tinggi (rofa’). Kemudian Imam Bushiri menyusun qashidah yang bernama Humaziyyah yang bait-baitnya berakhir dengan dhammah (marfu’).

Imam Al-Bushiri juga menyusun Qashidah Mudlariyah. Pada qashidah tersebut terdapat bait yang artinya, “Aku bershalawat kepada Rasulullah sebanyak jumlah hewan dan tumbuhan yang diciptakan Allah. Kemudian dalam mimpinya, beliau melihat Rasulullah berkata bahwa sesungguhnya malaikat tak mampu menulis pahala shalawat yang dibaca tersebut."

Habib Salim juga bercerita tentang seseorang yang telah berjanji kepada dirinya untuk menyusun syair hanya untuk memuji Allah dan Rasulullah. Suatu ketika ia tidak mempunyai uang dan terpaksa menyusun syair untuk memuji raja-raja agar mendapat uang. Ia pun mimpi Rasulullah berkata, ”
Bukankah engkau telah berjanji hanya memuji Allah dan Rasul-Nya?! Aku akan memotong tanganmu. Kemudian datanglah Sayyidina Abu Bakar RA. meminta syafaat untuknya dan dikabulkan oleh Rasulullah. Ketika ia terbangun dari tidurnya, ia pun langsung bertobat. Kemudian ia melihat di tangannya terdapat tanda bekas potongan dan keluar cahaya dari situ.

Habib Salim mengatakan bahwa Burdah ini sangat mujarab untuk mengabulkan hajat-hajat kita dengan izin Allah. Namun terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi. Yaitu mempunyai sanad ke Imam Al-Bushiri, mengulangi bait ” maulaaya shalli wa sallim “, berwudlu, menghadap kiblat, memahami makna bait-bait, dibaca dengan himmah yang besar, beradab, memakai wewangian.

Khusus tentang memakai wewangian ini, Habib Salim mengatakan, “Tidak seperti orang sekarang, membaca Burdah namun badannya bau rokok. Padahal salaf telah sepakat untuk mengharamkan rokok".

Di akhir ceramah beliau, Habib Salim menyampaikan bahwa jika seseorang tidak berjalan di thariqah aslaf maka dikhawatirkan tiga hal. Pertama, umurnya pendek. Kedua, Hidup dalam keadaan bingung/akalnya gila. Ketiga, tak akan dihargai masyarakat.

(Disampaikan di Majlis Burdah Habib Syekh Al-Aydrus Jl. Ketapang Kecil Surabaya).

2 komentar untuk "Keutamaan / Fadhilah Qashidah Burdah Karya Imam Al-Bushiry"