Niat-Niat Menyambut Puasa Ramadlan Dari Habib Abu Bakar Al-'Adni Al-Masyhur



Di bawah ini merupakan niat-niat yang diajarkan oleh Al-Habib Abu Bakar Al-Adni Al-Masyhur. Alangkah baiknya jika kita mengamalkannya, karena Nabi pernah bersabda bahwa "niat seseorang yang beriman lebih baik dari pada amalnya (perbuatannya)",  maksud dari hadits tersebut adalah disebabkan niat seorang mu'min itu banyak dan besar terhadap suatu perbuatan, sehingga membutuhkan banyak pengorbanan, sementara orang yang berniat tidak cukup modal misalnya adanya keterbatasan kemampuannya, tenaganya, hartanya, ilmunya dan sebagainya sehingga perbuatannya yang diniatkannya tidak terlaksana semuanya. Maka berdasarkan hadits tersebut, pahala yang didapatkan seorang mu'min sama nilainya dengan niat yang dilakukannya walaupun perbuatannya tidak terlaksana semuanya.

Niat-Niat Puasa Ramadlan Oleh Habib Abu Bakar Al-'Adni Al-Masyhur

 نَوَيْنَا مَانَوَاهُ النَّبِيُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالسَلَفُ الصَّالِحُ مِنْ آلِ البَيْتِ الكِرَامِ وَالصَّحَابَه الأَعْلَام

Kami niat sebagaimana niat Nabi Muhammad SAW dan para salafunash shalih dari para Ahlul Bait Nabi yang mulia dan para sahabat yang agung

 وَنَوَيْنَا القِيَامَ بِحَقِّ الصِيَامِ عَلَى الوَجْهِ الَّذِيْ يُرْضِي المَلِكُ العَلاَّم

Kami niat melaksanakan puasa dengan sesempurna mungkin yang membuat ridla raja semesta alam Allah SWT.

 وَنَوَيْنَا المُحَافَظَةَ عَلَى القِيَامِ وَحِفْظِ الجَوَارِحِ عَنِ المَعَاصِي وَالآثَامِ

Kami niat menjaga shalat tarawih dan menjaga anggota badan dari segala maksiat dan dosa

 وَنَوَيْنَا تِلَاوَةَ القُرْآنِ وَكَثْرَة الذِكْرِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِ الأَنَامِ وَنَوَيْنَا تَجَنُّبَ الغِيْبَةِ وَالنَمِيْمَةِ وَالكَذِبِ وَأَسْبَابِ الحَرَامِ

Kami niat rutin membaca Al-Qur'an dan banyak berdzikir serta shalawat pada Nabi Muhammad, pemimpin manusia dan menjauhi ghibah, adu domba, berdusta dan segala hal yang menyebabkan perkara yang haram dan dosa

 وَنَوَيْنَا كَثْرَةَ الصَّدَقَاتِ وَمُوَاسَاةِ الأَرَامِلِ وَالفُقَرَاءِ وَالأَيْتَامِ

Kami niat banyak bershadaqah dan menyantuni para janda janda, orang-orang fakir juga anak anak yatim

 وَنَوَيْنَا كَمَالَ الإِلْتِزَامِ بِآدَابِ الإِسْلَامِ وَالصَّلاةِ فِي الجَمَاعَةِ فِي أَوْقَاتِهَا بِانْتِظَامِ 

Kami niat menjaga dengan sebaik baiknya akhlak-akhlak yang diajarkan dalam agama islam serta menjaga shalat jama'ah tepat pada waktunya dengan sempurna

 وَنَوَيْنَا كُلَّ نِيَّةِ صَالِحَةٍ نَوَاهَا عِبَادُ اللهِ الصَّالِحُوْنَ فِي العَشْرِ الأَوَائِلِ وَالأَوَاسِطِ وَالأَوَاخِرِ وَلَيْلَةِ القَدْرِ فِي سَائِرِ اللَيَالِي وَالأَيَّامِ

Kami niat dengan semua niat-niat baik yang telah diniatkan para shalihin di 10 hari pertama, 10 hari kedua, serta 10 hari terakhir dan malam Lailatul Qadar, juga di setiap malam dan harinya.

 وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ بِسِرِّ الفَاتِحَةِ

 Al-Fatihah...
______

Keutamaan Memperbanyak Niat

 قال رسول الله ﷺ :

إنّمَا الأَعْمَالُ بالنِّيّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امرِىءٍ مَا نَوَى

Rasulullah SAW bersabda:
Setiap amalan tergantung pada niatnya. Dan bagi setiap orang apa yang dia niatkan” (HR Imam Bukhari)

 قال رسول الله ﷺ :

فَمَنْ هَمَّ بحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَها اللهُ تَبَارَكَ وتَعَالى عِنْدَهُ حَسَنَةً كامِلَةً، وَإنْ هَمَّ بهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ عَشْرَ حَسَناتٍ إِلى سَبْعمئةِ ضِعْفٍ إِلى أَضعَافٍ كَثيرةٍ

Rasulullah SAW bersabda:
Barang siapa yang berniat untuk melakukan kebaikan lalu tidak jadi melakukannya maka Allah tabaaraka wa ta’ala mencatat di sisi-Nya satu kebaikan sempurna, dan jika ia berniat untuk melakukannya lalu melakukannya maka Allah mencatatnya sepuluh kebaikan sampai tujuh puluh kali lipat sampai berlipat-lipat yang banyak”. (HR. Imam Bukhari)

 قال رسول الله ﷺ :

إِنَّمَا الدُّنْيَا لِأَرْبَعَةِ نَفَرٍ: عَبْدٍ رَزَقَهُ اللهُ مَالاً وَعِلْمًا فَهُوَ يَتَّقِي فِي مَالِهِ رَبَّهُ وَيَصِلُ فِيْهِ رَحِمَهُ وَيَعْلَمُ لِلهِ فِيْهِ حَقًّا، فَهَذَا بِأَفْضَلِ الْمَنَازِلِ، وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللهُ عِلْمًا وَلَمْ يَرْزُقْهُ مَالاً، فَهُوَ صَادِقُ النِّيَّةِ يَقُوْلُ: لَوْ أَنَّ لِي مَالاً لَعَمِلْتُ بِعَمَلِ فُلاَنٍ، فَهُوَ بِنِيَّتِهِ وَهُمَا فَأَجْرُهُمَا سَوَاءٌ، وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللهُ مَالاً وَلَمْ يَرْزُقْهُ عِلْمًا، فَهُوَ يَخْبِطُُ فِي مَالِهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ لاَ يَتَّقِي فِيْهِ رَبَّهُ وَلاَ يَصِلُ فِيْهِ رَحِمَهُ وَلاَ يَعْلَمُ لِلهِ فِيْهِ حَقًّا، فَهَذَا بِأَخْبَثِ الْمَنَازِلِ، وَعَبْدٍ لَمْ يَرْزُقْهُ اللهُ مَالاً وَلاَ عِلْمًا فَهُوَ يَقُوْلُ: لَوْ أَنَّ لِي مَالاً لَعَمِلْتُ بِعَمَلِ فُلاَنٍ، فَهُوَ بِنِيَّتِهِ فَوِزْرُهُمَا سَوَاءٌ

Rasulullah SAW bersabda:
“Dunia itu diberikan kepada empat golongan:
(1) Seorang hamba yang Allah anugerahi harta dan ilmu, maka dia pun bertakwa kepada Rabbnya dalam hal hartanya, menggunakan hartanya untuk menyambung tali kekerabatan dan mengetahui bahwa Allah memiliki hak dalam hartanya itu, maka dia berada pada derajat yang paling mulia di sisi Allah.

(2) Dan seorang hamba yang Allah karuniai ilmu namun tidak diberi harta, dia adalah seorang yang benar niatnya. Dia katakan, ‘Seandainya aku memiliki harta, aku akan beramal seperti amalan Fulan’, maka dengan niatnya itu pahala mereka berdua sama.

(3) Juga seorang hamba yang Allah beri harta namun tidak dikaruniai ilmu, sehingga dia gunakan hartanya tanpa ilmu. Dia tidak bertakwa kepada Rabbnya dalam hartanya itu, tidak menggunakannya untuk menyambung tali kekerabatan, dan tidak pula mengetahui ada hak Allah dalam hartanya, maka dia berada pada derajat yang paling hina di sisi Allah.

(4) Dan seorang hamba yang tidak Allah beri harta maupun ilmu, lalu dia mengatakan, ‘Seandainya aku memiliki harta aku akan berbuat seperti perbuatan Fulan’, maka dengan niatnya itu dosa mereka berdua sama.”  (HR. At-Tirmidzi)

 قال ابن مبارك :

رُبَّ عَمَلٍ صَغِيرٍ تُعَظِّمُهُ النِّيَّةُ، وَرُبَّ عَمَلٍ كَبِيرٍ تُصَغِّرُهُ النِّيَّةُ. 

Berkata Imam Ibnu Mubarok:
Berapa banyak amalan kecil, tetapi menjadi besar karena niat (positif) pelakunya. Dan betapa banyak amalan besar, namun berubah kecil karena niat (negatif) pelakunya.

 قال الامام الغزالی في إحياء علوم الدين

وأما تضاعف الفضل، فبكثرة النيات الحسنة؛ فإن الطاعة الواحدة، يمكن أن ينوي بها خيرات كثيرة، فيكون له بكل نية ثواب إذ كل واحدة منها حسنة، ثم تضاعف كل حسنة عشر أمثالها، كما ورد به الخبر.

Berkata Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin :

"Adapun dari sisi berlipat gandanya pahala, yaitu dengan banyaknya niat-niat baik. Karena satu ketaatan memungkinkan untuk diniatkan banyak kebaikan, maka baginya pahala untuk masing-masing niat. Karena setiap niat merupakan kebaikan, kemudian setiap kebaikan akan dilipatgandakan menjadi 10 kali lipat".

Semoga kita semua diberi kemampuan untuk selalu berniat yang baik dan banyak pada setiap amal kebaikan yang kita lakukan sehingga mendapatkan pahala yang berlipat ganda, aamiin. 


Posting Komentar untuk "Niat-Niat Menyambut Puasa Ramadlan Dari Habib Abu Bakar Al-'Adni Al-Masyhur"