Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Syafa'at Rasulullah SAW Tidak Untuk Yang Durhaka Kepada Orang Tuanya

Syafa'at Rasulullah SAW Tidak Untuk Yang Durhaka Kepada Orang Tuanya

“Durhaka pada orang tua itu bernasab, turun temurun, pasti akan dibalas melalui keturunannya kelak. Seorang yang menghormati ulama’ besar tapi ia meninggalkan orang tuanya artinya ia mementingkan sunnah dan melalaikan yang wajib.

Sama seperti orang memakai imamah tapi auratnya justru terbuka, sungguh tidak pantas.
Berkata Imam Ahmad bin Hanbal:
" Orang tua ada tiga, yaitu :
1. Yang melahirkan
2. Yang memberi ilmu (guru)
3. Yang menikahkanmu dengan anaknya (mertua)”

Pada saat kita kecil, orang tua mencintai kita, bersabar dengan keadaan dan tangisan kita, menghadapi berbagai tingkah pola kita, berdo'a supaya kita panjang umur dan sehat sampai dewasa.
Maka wajib bagi kita bersabar terhadapnya ketika mereka sudah tua dan memiliki banyak kekurangan.

Syafaat Rasul SAW pun tak dapat menolong orang yang durhaka kepada orang tuanya dari siksa neraka kecuali orang tuanya sendiri yang memberi kesempatan padanya untuk diberi Rahmat oleh Allah SWT.

Memutus silaturrahmi akan mendapat laknat dari Allah, tertolak seluruh amalnya, tidak akan diterima doanya walaupun ia seorang yang ‘alim.

Maka sambunglah silaturrahmi sebelum kita mati dalam keadaan terlaknat &dansebelum kita masuk barzakh dengan amarah Allah selagi ada kesempatan".

Oleh Sulthanul Ilmi Al-Habib Salim bin Abdullah bin Umar Asy-Syathiri

Posting Komentar untuk "Syafa'at Rasulullah SAW Tidak Untuk Yang Durhaka Kepada Orang Tuanya "