Hubungan Antara Lisan dan Hati

Antara Lisan dan Hati

Dari Abu Bakar Asshiddiq, menafsirkan Ayat Alquran. (Tampaklah kerusakan di daratan dan di lautan itu, lantaran perbuatan tangan-tangan manusia sendiri). Beliau berkata. "Daratan adalah lisan, sedangkan lautan adalah hati, Maka apabila lisan yang rusak, setiap manusia menangisinya dan apabila hati yang rusak, maka para malaikat menangisinya".

Lisan yang rusak misalnya dengan memaki dan hati yang rusak umpamanya dengan sikap pamer (riya').

Ada pendapat yang mengatakan,bahwa hikmah dari lidah diciptakan hanya satu lidah, yaitu untuk mengingatkan hamba kepada Allah SWT. bahwa janganlah dia mengatakan sesuatu selain perkataan yang penting dan baik. Pendapat lain mengatakan, bahwa sesungguhnya ucapan dzikir dalam berbagai bahasa hanya ditujukan kepada Allah SWT.

Begitu pula dengan hati, dia diciptakannya tunggal. Sedangkan mata dan telinga jumlahnya berpasangan. Selain itu pendapat lain mengatakan lagi, bahwa kebutuhan pendengaran dan penglihatan lebih banyak daripada kebutuhan lisan. Lautan diibaratkan dengan hati oleh Sayyidina Abu Bakar karena sama-sama dalam dan luas.

Al Imam Abu Al-Hawwar Al-Baghdadi berkata. "Apabila lisan telah rusak dan tidak dapat dijaga, maka akan berakibat pada rusaknya hati dan rusaknya hati akan berakibat pada rusaknya jiwa dan rusaknya jiwa akan berakibat pada rusaknya dan lemahnya hubungan seorang hamba dengan Allah".

Kesimpulannya, untuk mengetahui bagaimana keadaan hatinya, maka lihatlah bagaimana dalam menjaga lisannya. Jika dalam penjagaannya baik (selalu berkata yang baik dan menahan suatu perkataan yang tidak baik) berarti itu menandakan hatinya baik.

Selain itu, baik buruknya lisan karena berakibat pada manusia khususnya dan makhluk pada umumnya dan berhubungan erat dengan keadaan hubungan seorang hamba dengan Allah. Maka dapat diambil kesimpulan, baik buruknya dalam menjaga lisan adalah tanda baik buruknya hubungan seorang hamba dengan Allah. kalau dalam penjagaan lisannya baik itu adalah tanda hubungannya dengan Allah baik. Sebaliknya jika dalam penjagaan lisannya kurang baik, itu adalah tanda hubungannya dengan Allah juga kurang baik.

Berkata Syekh Sari As-Saqaty Al-Baghdadi. "Janganlah kalian menganggap remeh dalam memandang hubungan kalian kepada Allah. Karena baik tidaknya hubungan kalian kepada Allah itu berkaitan dengan iman dan semua tingkah laku dhahir bathinmu. Sedangkan imanmu akan berpengaruh bagaimana keadaanmu di dunia, lebih-lebih di akhirat".

🌻 اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد 🌻

Oleh Ustadz Abdul Qadir bin Zainuddin Hafidhahullaah, [03:25, 29/8/2018]

Selanjutnya: Cara Menjadikan Hati Yang Lembut dan Pikiran Yang Jernih

Posting Komentar untuk "Hubungan Antara Lisan dan Hati"