Jawaban Tentang Bid'ah Bagi Orang Yang Selalu Bilang Bid'ah
Jawaban:
Semoga kelembutan dan keluhuran-Nya dan akhlak Rasulullah SAW selalu menghiasi hati dan jiwa anda, sehingga dalam gerak-gerik kita tidak lepas daripada kelembutan dan keluhuran yang sudah dicontohkan Sayyidina Muhammad SAW. sehingga kita bertambah dekat dhahir bathin kepada beliau.
Sebelumnya yang harus dilakukan dan yang harus diajak bicara adalah diri kita sendiri agar tidak merasa benci, marah, atau semacamnya terhadap orang yang seolah-olah tidak sama dengan kita, karena bukan tugas kita untuk marah dan benci pada seseorang, apalagi sesama umat islam. Tugas kita adalah menyebarkan keluhuran dan kelembutan akhlak Sayyidina Muhammad SAW.
Kehalusan dan kelembutan adalah cahaya ilahi yang bisa mengalahkan daripada cahaya ilmu atau cahaya lainnya. karena itu, sebelum kita membahas cahaya ilmu maka terlebih dahulu kita bahas cahaya ilahi dan keluhuran Sayyidina Muhammad agar menghiasi hati dan jiwa kita.
Lafahdz احدث نا ini bersifat العام المخصو صيا artinya sesuatu yang umum tapi dikhususkan. Artinya lafadnya umum tapi tidak bersifat semuanya. Bahkan dalam riwayat lain Rasulullah SAW membolehkan kita berbuat bid'ah. Diriwayatkan di dalam Shahih Muslim. Bersabda Rasulullah SAW. "Barangsiapa membuat hal baru yang baik dalam islam, maka baginya pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya dan tak berkurang sedikitpun dari pahalanya........................dan seterusnya."
Perhatikanlah, bukankah beliau menganjurkan berbuat bid'ah, maksudnya apabila kalian mempunyai suatu pendapat atau gagasan baru yang membuat kebaikan atas islam maka perbuatlah.
Alangkah indahnya pendidikan Sayyidina Muhammad SAW yang tidak membelenggu umatnya, beliau tahu umatnya bukan untuk hidup 1 10 100 atau 1000 tahun saja, tetapi berlanjut dan akan muncul suatu kemajuan zaman dan membutuhkan sesuatu yang baru tapi tidak menyimpang dari syari'at, agar terjaga dan terawat daripada kemuliaan islam.
Siapakah yang pertama kali berbuat bid'ah??? Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari. Berkata Sayyidina Abu Bakar kepada Zaid bin tsabit. "sungguh Umar telah datang kepadaku dan melaporkan atas pembunuhan Ahlul yamamah dan ditakutkan pembunuhan akan terus terjadi pada Ahlul Qur'an, lalu ia menyarankan kepadaku untuk mengumpulkan dan menulis Al-Qur'an, aku berkata: BAGAIMANA AKU BISA BERBUAT SESUATU YANG TIDAK PERNAH DIPERBUAT RASULULLAH SAW??? Umar terus meyakinkanku SAMPAI ALLAH MENJERNIHKAN DADAKU DAN AKU SETUJU DAN KINI AKU SEPENDAPAT DENGAN UMAR..................."
Perhatikanlah kalimat yang saya tulis dengan huruf besar, sebelumnya Sayyidina Abu Bakar menganggap bahwa mengumpulkan Al-Qur'an adalah Bid'ah karena tidak pernah dilakukan pada zaman Rasulullah SAW, seandainya mengumpulkan Al-Qur'an itu hal yang baik pasti sudah dilakukan sejak zaman Rasulullah, tetapi kemudian Abu Bakar dijernihkan hatinya oleh Allah dari anggapan seperti itu, sehingga akhirnya beliau setuju dengan Sayyidina Umar UNTUK BERSAMA SAMA BERBUAT BID'AH. Lalu mari kita lihat manfaatnya sekarang, seandainya Allah tidak menjernihkan hati Sayyidina Abu Bakar dan Al-Qur'an tidak dikumpulkan pasti islam akan hancur dan kalangkabut karena tidak ada Al-Qur'an yang tertulis.
والله اعلم
Oleh Ustadz Abdul Qadir bin Zainuddin Hafidhahullaah, [08:43, 11/9/2018]
Selanjutnya: Cara Menyikapi Keadaan Diri Sehingga Diridlai Oleh Allah
Posting Komentar untuk "Jawaban Tentang Bid'ah Bagi Orang Yang Selalu Bilang Bid'ah"