Tindakan Yang Ekstrim Menurut Habib Umar bin Hafidh
Tindakan yang ekstrim merupakan tindakan yang dianggap keras oleh sebagian orang. Dan hal ini kadang-kadang menjadi penyebab terjadinya anarkhis
Habib Umar Bin Hafidh berkata:
Diriwayatkan dari Ibnu Sirin dicatat dalam Sahih Muslim:
"Pengetahuan ini adalah agama jadi berhati-hatilah dari siapa Anda
mengambil agamamu". Dia juga mengatakan: "Sanad adalah bagian dari
agama dan seandainya bukan karena itu siapa pun bisa mengatakan apa pun yang
mereka ingin katakan". Dengan hilangnya sanad, kita menemukan pemahaman
yang menyimpang dari Hukum Suci dan hukum-hukumnya. Akan muncul kevakuman yang
memungkinkan adanya pintu masuk dari keinginan rendah, sehingga menganggap
agama dengan sudut pandang pribadi dan mengklaim telah berada di landasan yang
benar. Karena itu ia mungkin melawan agama sambil berpikir dia telah melayani
atau menaati perintah Allah Ta'ala.
Segelintir orang ingin membuat pemahaman mereka tentang Al-Qur'an dan Sunnah, sedangkan itu sebenarnya hanya pemahaman mereka sendiri.
Pemahaman yang sempit ini menyebabkan mereka selalu melihat ada sisi negatif
pada Muslim lain, menyebabkan perselisihan dan, jika dibawa ke ekstrim, mereka
membuat hukum pembunuhan atas nama jihad.
Seorang Muslim yang menginginkan untuk mencapai kedekatan
dengan Allah tidak harus membuat agamanya diatas dasar permusuhan atau penyebab
konflik antara dirinya dan orang lain.
Agama Allah dalam bentuk yang benar didirikan setelah
melihat pada penciptaan dengan cara yang luas dan setelah menunjukkan kemurahan
dan kasih sayang kepada orang-orang beriman. Siapa pun yang mengikuti jalan
yang benar meningkat dalam kerendahan hati kepada Allah dan dalam menunjukkan
etiket kepada-Nya karena takut kepada-Nya. Orang seperti itu merasa bahwa
hatinya meningkat dalam pencahayaan dan wawasan dan ia menemukan ketenangan
dalam mengingat Allah. Tanda tanda kebenaran dalam beriman kemudian menjadi
jelas nyata dalam dirinya.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
وَعِبَادُ الرَّحْمَنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ
هَوْناً وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَاماً
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah)
orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila
orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang
mengandung) keselamatan. (QS Al Furqan: 63) yang berbunyi:
وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّداً وَقِيَاماً
Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan
berdiri untuk Tuhan mereka. (QS Al-Furqan: 64)
Seorang mukmin harus menjauhkan diri dari kelompok garis
keras manapun dan ilmu/cara yang digunakan untuk memperoleh kebenaran yang
melemahkan dalam dirinya dan penyebab sombong, mengurangi rasa takutnya kepada
Allah dan mengurangi ketenangan meski telah berdzikir.
Banyak kelompok mereka mengambil konsep yang benar, tetapi
mencampurinya dengan pola pikir mereka sendiri. Yang menyebabkan orang menjadi
bingung.
Allah Ta'ala telah menjelaskan kepada kita bahwa ilmu yang
meningkatkan rasa takut kita pada Allah adalah ilmu yang bermanfaat.
Allah berfirman:
إِنَّمَا يَخْشَى الَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ ۗإِنَّ
اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara
hamba-hamba-Nya, hanyalah orang orang berilmu.(ulama), Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha Pengampun.
Jadi siapa saja yang mencari ilmu tapi tidak mencari
pembimbing yang benar (ulama bersanad) dan belum dibangun di atas fondasi yang
benar, dikhawatirkan hanya akan menjauhkan jarak dari Allah..
Allah tidak akan meninggalkan orang beriman yang tulus dalam
kesulitan atau kebingungan melainkan ia menjelaskan kepadanya kebenaran. Dia
harus menyaksikan bahwa orang lain mungkin memiliki unsur kebenaran..
Kelapangan hati akan mencegah hati seseorang dari mengisi dengan kemarahan dan
akan membantu dia untuk hidup berdampingan dalam masyarakat dengan damai.
Semoga kita semua diselamatkan dari tindakan yang ekstrim, aamiin.
آللّهُمَ صَلّ ۈسَلّمْ عَلۓِ سَيّدنَآ مُحَمّدْ وَ عَلۓِ
آلِ سَيّدنَآ مُحَمَّدٍ
Posting Komentar untuk "Tindakan Yang Ekstrim Menurut Habib Umar bin Hafidh"