Kisah Singkat Wafatnya Nabi Muhammad SAW
Kisah tentang wafatnya Rasulullah SAW. di bawah ini berdasarkan Hadits yang diriwayatkan oleh Nashr bin `Ali al-Jahdlam:
عن أنس بن
مالك قال: «آخر نظرة نظرتها إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم كشف الستارة يوم
الإثنين، فنظرت إلى وجهه كأنه ورقة مصحف والناس خلف أبي بكر، فأشار إلى الناس أن
اثبتوا، وأبو بكر يؤمهم وألقى السجف، وتوفي رسول الله صلى الله عليه وسلم من آخر
ذلك اليوم».
"Terakhir
kali aku memandang Rasulullah SAW. yaitu tatkala tirai kamarnya dibuka pada
hari Senin. Aku memandang wajahnya bagaikan kertas mushhaf (dalam keelokan dan
kebersihannya). Orang-orang shalat di belakang Abu Bakar r.a. Hampir saja
terjadi kegoncangan diantara umat, kemudian ia (Abu Bakar r.a.) memerintahkan
umat agar tenang. Abu Bakar memimpin mereka, tirai kamar Nabi SAW dibuka, dan
Rasulullah SAW didapatkan telah wafat pada akhir hari itu." (Diriwayatkan
oleh Abu `Ammar al Husein bin Huraits, dan diriwayatkan pula oleh Qutaibah bin
Sa'id dan sebagainya, mereka menerima dari Sufyan bun `Uyainah, dari Zuhri,
yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)
عن سالم بن
عبيد، وكانت له صحبة قال: أغمي على رسول الله صلى الله عليه وسلم في مرضه فأفاق،
فقال: «حضرت الصلاة»؟ فقالوا: نعم. فقال: «مروا بلالا فليؤذن، ومروا أبا بكر أن
يصلي للناس»- أو قال: بالناس- قال: ثم أغمي عليه، فأفاق، فقال: «حضرت الصلاة؟»
فقالوا: نعم. فقال: «مروا بلالا فليؤذن، ومروا أبا بكر فليصل بالناس»، فقالت
عائشة: إن أبي رجل أسيف، إذا قام ذلك المقام بكى فلا يستطيع، فلو أمرت غيره قال:
ثم أغمي عليه فأفاق فقال: «مروا بلالا فليؤذن، ومروا أبا بكر فليصل بالناس، فإنكن
صواحب أو صواحبات يوسف»
"Tatkala
Rasulullah SAW sakit, beliau (Rasulullah) sempat pingsan, kemudian sadar
kembali. Beliau bersabda: "Apakah waktu shalat telah tiba?" Para
sahabat menjawab: "Ya". Kemudian beliau bersabda: "Perintahkan
Bilal agarmengumandangkan adzan dan perintahkan agar Abu Bakar shalat (menjadi
imam) bagi umat (atau beliau berkata, perawi ragu) bersama umat."
Selanjutnya Salim berkata: "Kemudian beliau pingsan kembali, kemudian
sadar kembali,seraya bersabda: "Apakah waktu shalat tiba telah tiba
?" Para sahabat menjawab: "Ya". Kemudian beliau bersabda:
"Perintahkan agar Bilal mengumandangkan adzan dan perintahkan agar Abu
Bakar melaksanakan shalat bersama umat." `Aisyah berkata (usul) kepada
Rasulullah SAW : "Sesungguhnya ayahku amat perasa. Bila ia berdiri di
tempat itu (tempat Rasulullah mengimami), ia akan menangis, dan ia takkan mampu
berdiri.Bagaimana sekiranya Anda perintahkan saja orang lain!" Salim
bercerita lagi: "Kemudian beliau pingsan lagi, kemudian sadar kembali,
seraya bersabda: "Perintahkan agar Bilal mengumandangkan adzan dan
perintahkan agar Abu Bakar melaksanakan shalat dengan umat (menjadi imam). Sesungguhnya
kalian (wahai kaum wanita) bagaikan wanita pada masa Nabi Yusuf”
قال: فأمر
بلال فأذن، وأمر أبو بكر فصلى بالناس، ثم إن رسول الله صلى الله عليه وسلم وجد
خفة، فقال: «انظروا لي من أتكئ عليه»، فجاءت بريرة ورجل آخر، فاتكأ عليهما فلما
رآه أبو بكر ذهب لينكص فأومأ إليه أن يثبت مكانه، حتى قضى أبو بكر صلاته، ثم إن
رسول الله صلى الله عليه وسلم قبض، فقال عمر: والله لا أسمع أحدا يذكر أن رسول
الله صلى الله عليه وسلم قبض إلا ضربته بسيفي هذا قال: وكان الناس أميين لم يكن
فيهم نبي قبله، فأمسك الناس، فقالوا: يا سالم، انطلق إلى صاحب رسول الله صلى الله
عليه وسلم فادعه، فأتيت أبا بكر وهو في المسجد فأتيته أبكي دهشا، فلما رآني قال:
أقبض رسول الله صلى الله عليه وسلم؟ قلت: إن عمر يقول: لا أسمع أحدا يذكر أن رسول
الله صلى الله عليه وسلم قبض إلا ضربته بسيفي هذا،
"
Kemudian Salim melanjutkan ceritanya: "Maka Bilal diperintahkan, ia pun
mengumandangkan adzan dan Abu Bakar diperintah, ia pun shalat bersama umat (menjadi
imam). Kemudian Rasulullah SAW agak berkurang rasa sakitnya, maka beliau
bersabda: "Carikan untukku orang yang bersedia aku telekani!" Maka
datanglah Burairah* dan seorang laki-laki lainnya, kemudian Rasulullah SAW
bertelekan pada keduanya. Manakala Abu Bakar melihatnya, ia pun mengundurkan diri
(dari kedudukan menjadi imam), namun Rasulullah SAW mengisyaratkan agar ia
tetap di tempat, akhirnya Abu Bakar pun selesai mengerjakan shalat (mengimami).
*Kemudian Rasulullah SAW wafat, maka `Umar bin Khattab r.a. berkata: "Demi
Allah, tiada seorangpun yang kudengar menyebutkan Rasulullah SAW wafat,
melainkan akan kupancung (kepalanya) dengan pedangku ini!" Salim
menceritakan lagi: "Umar pada waktu itu tidak mengetahui. (Hal itu dapat
di mengerti) sebab sebelumnya tidak ada pada seorang Nabi. Maka sewaktu `Umar
berbuat demikian umat hanya berdiam diri. Kemudian mereka berkata: "Wahai
Salim! Berangkatlah engkau menemui sahabat Rasulullah SAW (Abu Bakar) dan
panggillah kemari!" Kutemui Abu Bakar sewaktu ia berada di dalam masjid.
Kudekati dia sambil menangis karena kebingungan. Manakala ia melihat daku,
iapun bertanya: "Apakah Rasulullah telah wafat?". Aku menjawab:
sungguh umar berkata: "tak seorangpun yang kudengar menyebut rasulullah SAW
wafat, melainkan ia akan aku pancung dengan pedangku ini!"
فقال لي:
انطلق، فانطلقت معه، فجاء هو والناس قد دخلوا على رسول الله صلى الله عليه وسلم
فقال: يا أيها الناس، أفرجوا لي، فأفرجوا له فجاء حتى أكب عليه ومسه، فقال: {إنك
ميت وإنهم ميتون} ثم قالوا: يا صاحب رسول الله صلى الله عليه وسلم، أقبض رسول الله
صلى الله عليه وسلم؟ قال: نعم، فعلموا أن قد صدق، قالوا: يا صاحب رسول الله صلى
الله عليه وسلم، أيصلى على رسول الله؟ قال: نعم، قالوا: وكيف؟ قال: يدخل قوم
فيكبرون ويصلون ويدعون، ثم يخرجون، ثم يدخل قوم فيكبرون ويصلون ويدعون، ثم يخرجون،
حتى يدخل الناس، قالوا: يا صاحب رسول الله صلى الله عليه وسلم، أيدفن رسول الله
صلى الله عليه وسلم؟ قال: نعم، قالوا: أين؟ قال: في المكان الذي قبض الله فيه
روحه، فإن الله لم يقبض روحه إلا في مكان طيب. فعلموا أن قد صدق، ثم أمرهم أن
يغسله بنو أبيه واجتمع المهاجرون يتشاورون، فقالوا: انطلق بنا إلى إخواننا من
الأنصار ندخلهم معنا في هذا الأمر،
"Abu
Bakar berkata kepadaku: "Sudah, berangkatlah! " Maka berangkatlah aku
bersamanya. Setibanya, orang-orang telah masuk ke rumah Rasulullah SAW, untuk
itu ia berkata: "Wahai umat Muhammad! Berilah aku jalan!"Kemudian
mereka memberi jalan untuk Abu Bakar. Ia menghampiri jenazah Rasulullah SAW. ia
bersimpuh dan menyentuhnya, seraya membaca al- Qur'an (Q.S 39 Az- Zumar: 30),
yang artinya: "Sesungguhnya engkau akan mati dan sesungguhnya mereka pun
akan mati." Para sahabat bertanya: "Wahai sahabat Rasulullah!
(ditujukan kepada Abu Bakar). Apakah Rasulullah telah wafat?". Ia (Abu
Bakar) menjawab: "Ya". Tahukah mereka bahwa benar apa yang terjadi.
Mereka berkata: "Wahai sahabat Rasulullah, apakah dilakukan shalat jenazah
juga bagi Rasulullah SAW?" Ia menjawab: "Ya". Mereka bertanya
lagi: "Bagaimanakah caranya?". Ia menjawab: "Serombongan masuk,
kemudian bertakbir, membaca shalawat dan berdo'a, kemudian keluar. Setelah itu
masuklah serombongan berikutnya, lalu bertakbir, membaca shalawat dan berdo'a,
kemudian keluar sampai semua orang kebagian."Mereka bertanya lagi:
"Wahai sahabat Rasulullah! Apakah Rasulullah juga dikebumikan? ". Ia
menjawab: "Ya". Mereka bertanya: "Di mana?". Ia menjawab:
"Di tempat beliau wafat, di mana Allah mencabut ruhnya pada tempat itu,
karena Allah tidak mencabut ruhnya melainkan pada tempat yang baik. "
Yakinlah mereka bahwa apa yang dikatakan Abu Bakar itu benar. Kemudian ia
memerintahkan mereka agar yang memandikan beliau adalah sepupu beliau dari
garis keturunan ayah beliau. Orang-orang Muhajirin bermusyawarah (tentang
khalifah sesudahnya) maka berkatalah mereka: "Temuilah teman-teman kita
dari kelompok Anshar, kita ikut sertakan mereka bersama kita pada perumusan
perkara ini (Khalifah)!"
فقالت
الأنصار: منا أمير ومنكم أمير، فقال عمر بن الخطاب: من له مثل هذه الثلاث {ثاني
اثنين إذ هما في الغار إذ يقول لصاحبه لا تحزن إن الله معنا} من هما؟ قال: ثم بسط
يده فبايعه وبايعه الناس بيعة حسنة جميلة.
Golongan
Anshar berkata: "Dari golongan kami seorang wakil dan dari kalian
juga" `Umar bin Khatthab berkata: "Siapakah gerangan yang dapat
menandingi orang yang memiliki tiga keutamaan? Ia adalah salah seorang dari dua
orang di kala keduanya (Abu Bakar dan Nabi SAW ) berada di dalam gua. Di kala
itu Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah kamu berduka cita sesungguhnya
Allah bersama kita." (Q.S. at Taubah:40). Siapakah gerangan orang yang
berdua itu? Salim melanjutkan ceritanya: Kemudian ia (`Umar) mengulurkan
tangannya, maka mereka para sahabat berbai'at kepadanya (Abu Bakar) dan seluruh
umat pun ikut memberikan bai'at kepadanya dengan bai'at yang tulus
ikhlas."
(Diriwayatkan
oleh Nashr bin `Ali al Jahdlami, dari `Abdullah bin Daud, dari Salamah bin
Nubaith, dari Nu'aim bin Abi Hind, dari Nubaith bin Syarith, yang bersumber
dari Salim bin `Ubaid r.a.)
Baca Juga: Puasa Bulan Ramadlan Mengajarkan Tentang Lemah Lembut
Baca Juga: Puasa Bulan Ramadlan Mengajarkan Tentang Lemah Lembut
Terima kasih atas sharingnya, dapat menambah wawasan saya mengenai kisah wafatnya Rasulullah
BalasHapusnice
BalasHapus