Kewajiban Dalam Memperbaiki Diri Dari Luar Dan Dalam
Habib Ahmad bin Novel |
Sebagai Manusia yang selalu salah dan lupa sebagai kodratnya, maka kita harus selalu memperbaiki diri sendiri untuk terus menjadi hamba-hamba yang shaleh.
Saudaraku, hendaknya engkau memperbaiki hatimu hingga menjadi lebih baik dari kepribadian luarmu yang shaleh. Karena hati adalah tempat pandangan Allah SWT, sedangkan kepribadian luar adalah hasrat pandangan makhluk. Tidaklah Allah SWT menyebutkan bagian dhahir dan batin dalam kitabnya melainkan Allah SWT memulainya dengan sebutan yang batin terlebih dahulu.
Sebagaimana yang disebutkan dalam untaian do'a Baginda Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam:
اللهم اجعل سريرتي خيرا من علانيتي واجعل علانيتي صالحة
Selama hati haik, maka kepribadian luar sudah pasti akan menjadi baik. Karena selamanya bagian dhahir selalu mengikuti batinnya, hal itu dalam
keadaan baik ataupun dalam keadaan yang buruk.
Sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
إن في الجسد مضغة إذا صلحت صلح بها سائر الجسد وإذا فسدت فسد بها سائر الجسد ألا وهي القلب.
Ketahuilah, barangsiapa yang mengaku bahwa ia memiliki hati yang baik, sedangkan kepribadian luarnya rusak dengan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang taat, ketahuilah bahwa orang tersebut adalah pendusta.
Dan barangsiapa yang berusaha membenahi kepribadian luarnya dengan memperindah pakaiannya, bertutur kata yang baik. mengatur tingkah lakunya saat duduk, berdiri dan berjalan, sedangkan ia membiarkan batinnya dipenuhi oleh sifat-sifat yang buruk, berarti orang tersebut telah berbuat riya' dan berpaling dari Allah SWT serta mempertuhankan manusia.
Saudaraku, janganlah engkau menyembunyikan sesuatu yang apabila nampak dihadapan orang lain engkau malu karena takut dicela. Dalam hal ini seorang 'Aritin Billah berkata: 'Seorang sufi tidak akan menjadi sufi yang sejati hingga apabila seluruh isi hatinya diletakkan dalam sebuah wadah kemudian dijajakan di pasar ia tidak merasa malu hal itu nampak sedikitpun."
Jika engkau tidak mampu menjadikan hatimu lebih baik dari kepribadian luarmu, atau setidaknya engkau menyamakan keduanya sehingga ketaatanmu terhadap perintah Allah SWT, engkau menjauhi larangan-Nya, pengagunganmu terhadap-Nya dan kepandaianmu dalam mencari keridlaan-Nya baik di luar maupun di dalam kadarnya sama.
Inilah permulaan langkah yang dipijakkan seorang hamba di jalan menuju ma'rifat yang khusus. Wahai saudaraku, sadarilah hal ini dan taufiq hanyalah di tangan Allah SWT.
Sumber: Nasihat Untukmu Wahai Saudaraku Karya al-Allamah al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad
Oleh Habib Ahmad Novel Jindan
Posting Komentar untuk "Kewajiban Dalam Memperbaiki Diri Dari Luar Dan Dalam"