Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rumus Cinta Dalam Kehidupan

Rumus Cinta Dalam Kehidupan

Hidup bagai roda yang berputar, ada saatnya di bawah dan ada waktunya di atas. Ada yang miskin papa, ada pula yang kaya raya. Namun, kita tetap harus saling bahu-membahu, meringankan penderitaan hidup, mendoakan, menyapa, menyalami, dan menebar salam.

Rasulullah SAW bersabda: “Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada dalam genggaman tangan-Nya, kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman, dan kalian tidak akan (termasuk) beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian suatu perbuatan yang jika kalian kerjakan, kalian akan saling mencintai?” Sahabat menjawab: “Apa itu, wahai Rasulullah?” Rasul menjawab: “Sebarluaskanlah salam di antara kalian.” (HR. Baihaqi dalam Syu`ab Al-Imaan)

Belum cukuplah seseorang dikatakan beriman tanpa saling mencintai. Cara menanam kecintaan kepada saudara kita adalah dengan saling menebarkan salam. Yang lebih muda usianya memberi salam kepada orang tua, yang berdiri memberi salam kepada yang duduk, dan yang menaiki kendaraan memberi salam kepada yang berjalan.

Dengan itu semua, kita akan dapat meraih suatu kehidupan dalam ikatan ukhuwwah islamiyyah yang damai-sentosa. Jika semua itu bisa kita lakukan, Allah berjanji dalam hadits Qudsi:
“Cinta-Ku berhak (diperoleh) bagi orang-orang yang saling mencintai karena-Ku. Cinta-Ku berhak diperoleh bagi orang-orang mau saling memberi karena-Ku. cinta-Ku berhak diperoleh bagi orang-orang yang saling tolong menolong karena-Ku. Cinta-Ku berhak diperoleh bagi orang-orang yang saling berlaku adil karena-Ku, dan cinta-Ku berhak didapatkan oleh orang-orang yang saling berziarah karena-Ku...” (Musnad Abdu bin Humaiyd).

Oleh Habib Muhammad bin Husein bin Anis Al-Habsyi

Posting Komentar untuk "Rumus Cinta Dalam Kehidupan"