Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mencari Ilmu Sebagai Bagian dari Ibadah

Mencari Ilmu Sebagai Bagian dari Ibadah

“Ketahuilah bahwa sesungguhnya ilmu dan ibadah adalah dua permata yang demi keduanya terciptalah apa yang kau lihat dan yang kau dengar dari berbagai karya yang disusun, ajaran para guru, nasihat para dai dan pemikiran para pemikir. Bahkan demi keduanya kitab-kitab suci diturunkan dan para rasul diutus. Bahkan demi ilmu dan ibadahlah berlapis-lapis langit dan bumi beserta seisi keduanya tercipta” (al-Ghazali-Minhajul Abidin).

Imam al-Ghazali, seorang tokoh tasawuf terkemuka serta mengusai berbagai cabang ilmu telah menegaskan tentang tujuan hidup manusia. Beliau menyatakan bahwa mencari ilmu dan ibadah adalah tujuan diciptakannya. Untuk ilmu salah satunya beliau bersandar pada surat at-Thalaq ayat 12: “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. perintah Allah Berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” Sedang untuk ibadah beliau salah satunya bersandar pada surat ad-Dzariyat ayat 56: “dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” Selain ilmu dan ibadah, menurut al-Ghazali adalah suatu yang bathil tidak ada kebaikan padanya.

Usai membahas ilmu dan ibadah, al-Ghazali menegaskan bahwa dari kedua permata tersebut, ilmulah yang paling utama. Hal ini dapat difahami bahwa selain kemuliaan ilmu telah diterangkan dalam berbagai ayat seperti yang disebutkan al-Ghazali, ilmu adalah dasar dari segala hal. Ibadah pun menjadi sia-sia tanpa tahu bagaimana tuntunan syariat dalam menjalankannya yang dalam hal ini dijelaskan dalam ilmu fiqh. Maka ilmu yang dalam hal ini tentu saja mencari ilmu adalah tujuan hidup bagi seorang muslim untuk menggapai kehidupan sempurna. Tapi, ilmu tanpa amal juga suatu hal yang sia-sia. Maka bagaimana pun juga ilmu hendaklah disertai dengan praktek nyata dengan cara mengamalkannya. Ilmu hendaknya berguna untuk beribadah pada Allah. Berguna baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Dari berbagai uraian di atas, dapat diketahui bagaimana Islam amat perhatian dengan praktek mencari ilmu. Ilmu bermanfaat untuk keberlansungan hidup manusia dalam beribadah kepada Allah. Ilmu yang hendaknya pertama diketahui seorang muslim adalah ilmu agama seperti tauhid, salat, zakat dan lain-lain untuk mendukung kehidupan sehari-hari. Usai itu, ilmu-ilmu lain yang keberlangsungan ibadah kepada Allah tidak bisa lepas darinya seperti ilmu pemerintahan, kedokteran, dan berbagai ilmu-ilmu lainnya.

Dalam Islam, mencari ilmu adalah tujuan hidup manusia. Islam amat menghargai rasa tahu umat manusia. Semuanya diarahkan untuk beribadah kepada Allah. Termasuk memahami kuasa Allah dalam penciptaan segala hal dan dalam hal memahami hubungan antar umat manusia.

Oleh Habib Luthfi Yahya

Posting Komentar untuk "Mencari Ilmu Sebagai Bagian dari Ibadah "