Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menulis Ilmu Adalah Mengabadikan Ilmu

Menulis Ilmu Adalah Mengabadikan Ilmu

Dikisahkan ada seorang ulama yang ketika dalam detik-detik kemangkatannya meminta sesuatu kepada muridnya. Permintaannya di luar dugaan si murid. Sang guru memintanya untuk mengambilkan pena untuk mencatat suatu ilmu. Padahal ia dalam kondisi sakaratul maut.

Aneka ragam ilmu bermanfaat tersimpan dalam hati para ulama kekasih Allah. Mereka yang mengabdikan hidupnya dalam perjuangan mencapai ridha Allah dan melazimkan taqwa, mendapat ilmu dan pengetahuan langsung dari sisiNya. Tentunya sayang apabila ilmu-ilmu itu tidak dituangkan dalam sebuah bingkai yang kan merekamnya dan mencatatnya dalam bentuk tulisan.

Kegemaran menulis dan berkarya, adalah kegemaran para Ulama. Mereka memiliki perhatian besar dalam penulisan ilmu dan berkarya untuk ummat. Tulisan adalah kumpulan rangkaian kata yang mengajak pembacanya untuk hanyut dan terbuai di dalamnya.

Bahkan ada yang mengatakan, nasehat lewat tulisan lebih mampu menghadirkan perubahan dibanding nasehat lisan. Yang tentunya semua tergantung bagaimana keikhlasan dari sumber nasehat itu sendiri.

Namun, harus dipahami juga bahwasanya ada sebagian ulama yang tidak meninggalkan karya tulis setelah wafatnya. Bukan berarti mereka tidak berkarya, namun karya terbesar mereka adalah murid-muridnya sebagai saksi atas cahaya ilmu yang ada dalam jiwa mereka

Intinya, mari mencoba menuliskan ilmu bermanfaat yang kita ketahui. Mungkin saja tulisan singkat yang ikhlas aaaaaaaqdapat membawa perubahan untuk umat yang sangat bermanfaat.

Semoga bermanfaat.

Oleh Habib Muhammad Husain Anis Al-Habsyi 

Posting Komentar untuk "Menulis Ilmu Adalah Mengabadikan Ilmu"