Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penjelasan Antara Tashawwuf dan Thariqah

Penjelasan Antara Tashawwuf dan Thariqah

Tashawwuf artinya menyucikan jiwa dan membersihkan akhlaq atau menyucikan diri secara dhahir dan bathin. Untuk bertashawwuf, apakah harus berthariqah?

Jawaban:
Ya, harus berthariqah. Tetapi dalam hal ini perlu ditafshil (diperinci). Diterangkan dalam kitab Al-Muntakhabat karya Syekh Ahmad Asrori Al-Ishaqi bahwa dalam berthariqah ada 3 macam jenis tingkatan, yaitu:
1. Lilhusnudhdhan yaitu dengan berkhusnudhdhzan kepada seorang Murabbi, baik yang masih hidup ataupun sudah mati.
2. Littabarruk yaitu bertabarruk (mengambil barokah) kepada seorang Murabbi, baik yang masih hidup ataupun sudah mati.
3. Littarbiyah, cara inilah yang paling utama dan sebaik-baiknya dalam berthariqah (ni’matut thariqah) yaitu memasrahkan dirinya kepada seorang Murabbi, baik yang bersifat dahir ataupun batin, yang bersifat dunia ataupun akhirat (secara dhahir yaitu mengamalkan amaliyah-amaliyah yang telah ditentukan oleh mursyidnya. Sedangkan secara bathin yaitu memasrahkan pengaturan dirinya dalam hal menuju kepada Allah kepada seorang murabbi)
Dan ketiga cara di atas apabila sudah dilakukan salah satunya, maka sudah disebut dengan berthariqah dan akan memiliki irtibhat kepada seorang guru, guru ke guru, ke guru sampai kepada Rasulullah SAW. (Kitab Al-Muntakhabat, menuqil dari pada Surah Al-Fatihah, Surah Al-Ahzab Ayat 5, Hadits “idza ballaghuu anillahi ilaa akhirihii dan perkataan Imam Junaid Al-Baghdadi). Penjelasan lainnya menurut Syekh Ahmad Asrori Al-Ishaqi dalam masalah thariqah, yaitu beliau menuqil cerita adanya ba'iyat atau lubsul khirqoh:
1. Syekh Abu Yazid Al-Busthami kepada Imam Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar As-Shiddiq
2. Sayyidina Hasan Alkharqany kepada Syekh Abu Yazid Al-Busthami
3. Syekh Bahauddin Naqsabandi kepada Syekh Amir Kulal dalam berthariqah secara Shuroh (secara dhahir yaitu mengamalkan amaliyah-amaliyah yang telah ditentukan oleh mursyidnya. Sedangkan secara bathin yaitu memasrahkan pengaturan dirinya dalam hal menuju kepada Allah kepada seorang murabbi)  Tetapi dalam masalah husnudhdhzan dan tabarruk kepada Syekh Abdul Khaliq Al-Ghajdani Al-Baghdadi padahal jarak kehidupan mereka antara guru dan murid ratusan tahun.

Thariqah yang mu'tabarah di Indonesia menurut Habib Luthfi Pakalongan itu kurang lebih ada 43 thariqah yang terkumpul dalam JATMAN Jama’ah Ahlith Thariqah AlMu’tabarah An-Nahdliyyah.. Artinya kita harus mengambil salah satu dari thariqah  atau lebih dari satu, Syekh Khatib Asy-Syambasiy, bukan hanya mengambil 1 thariqah tapi menggabungkan dua thariqah yaitu Thariqah Qadiriyah dan Thariqah Naqsabandiyah.

Oleh Ustadz Abdul Qadir bin Zainuddin Hafidhahullaah

Baca Juga: Hukum Jual Beli Kucing

Posting Komentar untuk "Penjelasan Antara Tashawwuf dan Thariqah"