Hadits Tentang Sifat Malu
Di bawah ini adalah hadits tentang sifat malu, yaitu:
حَدَّثَنَا آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِي السَّوَّارِ الْعَدَوِيِّ قَالَ سَمِعْتُ عِمْرَانَ بْنَ حُصَيْنٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْحَيَاءُ لَايَأْتِي إِلَّا بِخَيْرٍ فَقَالَ بُشَيْرُ بْنُ كَعْبٍ مَكْتُوبٌ فِي الْحِكْمَةِ إِنَّ مِنْ الْحَيَاءِ وَقَارًا وَإِنَّ مِنْ الْحَيَاءِ سَكِينَةً فَقَالَ لَهُ عِمْرَانُ أُحَدِّثُكَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتُحَدِّثُنِي عَنْ صَحِيفَتِكَ
Telah menceritakan kepada kami Adam, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Qatadah dari Abu As-Sawwar Al-'Adawi dia berkata: saya mendengar 'Imran bin Husain berkata: Nabi SAW bersabda: "Malu itu tidak mendatangkan sesuatu melainkan kebaikan semata-mata.” Maka Busyair bin Ka'ab berkata: "Telah tertulis dalam hikmah, sesungguhnya dari sifat malu itu terdapat ketenangan, sesungguhnya dari sifat malu itu terdapat ketenteraman." Maka Imran berkata kepadanya: "Aku menceritakan kepadamu dari Rasulullah SAW, sementara kamu menceritakan kepadaku dari catatanmu." (HR. Imam Bukhari No: 5652
Penjelasan Hadits Di Atas Adalah:
1. Seseorang dikatakan masih mempunyai iman ketika dia masih mempunyai rasa malu untuk melakukan perbuatan buruk.
2. Sifat malu mengajak pemiliknya agar menghias diri dengan sifat yang mulia dan menjauhkan diri dari sifat-sifat yang tercela.
3. Malu yang dituntut oleh Islam ialah perasaan malu yang disandarkan kepada Allah, yang menghalang seseorang melakukan perbuatan maksiat.
4. Malu yang salah tempat adalah malu untuk melakukan kebaikan. Contohnya malu untuk berangkat ke masjid, malu untuk berangkat ta'lim dan lain-lain.
5. Malu itu seluruhnya baik. Barang siapa banyak rasa malunya, banyak pula kebaikannya dan manfaatnya lebih menyeluruh. Dan barang siapa yang sedikit rasa malunya, sedikit pula kebaikannya.
6. Malu Adalah Cabang Keimanan. Rasulullah SAW bersabda:
اَلْإِيْمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُوْنَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّوْنَ شُعْبَةً، فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ اْلأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ َاْلإِيْمَانُ.
“Iman memiliki lebih dari tujuh puluh atau enam puluh cabang. Cabang yang paling tinggi adalah perkataan ‘Lâ ilâha illallâh,’ dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri (gangguan) dari jalan. Dan malu adalah salah satu cabang Iman.” HR. Imam Bukhari dalam al-Adâbul Mufrad (no. 598), Muslim (no. 35),
7. Allah SWT cinta kepada orang-orang yang malu. Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ حَيِيٌّ سِتِّيْرٌ يُـحِبُّ الْـحَيَاءَ وَالسِّتْرَ ، فَإِذَا اغْتَسَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَتِرْ.
“Sesungguhnya Allah SWT Maha Pemalu lagi Maha Menutupi, Dia mencintai rasa malu dan ketertutupan. Apabila salah seorang dari kalian mandi, maka hendaklah menutup diri.”
HR.Imam Abû Dawud (no. 4012), Imam an-Nasâ-i (I/200), dan Imam Ahmad (IV/224)
Demikianlah hadits tentang sifat malu, semoga penjelasan di atas bermanfaat bagi kita semua, aamiin.
Baca Juga: Do'a Untuk Ibu Hamil
Posting Komentar untuk "Hadits Tentang Sifat Malu"