Shalawat Sebagai Tanda Pemisah Antara Bahagia Dan Sengsara
Shalawat Sebagai Tanda Pemisah Antara Bahagia Dan Sengsara |
Seorang murid datang sowan kepada salah seorang Al-'Arif Billah dan bertanya:
Tuanku, katakanlah kepadaku, bagaimana (caranya) aku akan tahu bahwa sesungguhnya aku ini termasuk atau tergolong di antara orang-orang yang bahagia atau sengsara?!
Lalu sang 'Arif menjawab dan berujar:
Wahai anakku, tanda pemisah antara bahagia dan sengsara ialah "SHALAWAT KEPADA NABI".!
Coba lihatlah pada dirimu, bilamana engkau telah merutinkan/meng-istiqamahkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, maka ketahuilah bahwa engkau termasuk orang-orang yang berbahagia di dunia dan akhirat.
Dan bilamana shalawat kepada Nabi Muhammad SAW tidak terwujud dalam keseharian hidupmu.. Maka berhati-hatilah dengan sepenuh perhatian. Engkau akan berada diantara orang-orang yang sengsara. Sementara engkau tidak sadar dan tidak tahu..!
Murid:
Apa dalil dari Al-Qur'an untuk itu Tuanku?!
Al-'Arif:
Dalilnya sudah jelas dalam firman Allah Taala:
(إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا)
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzab/33: Ayat 56)
Maka bagi orang-orang yang sengsara, "mustahil" akan bergabung bersama Allah dalam situasi apapun.
Sementara orang-orang yang berbahagia, mereka akan selalu bergabung bersama Allah dan para Malaikat di dalam pintu kebahagiaan yang paling tinggi bersama Nabi Muhammad SAW.
Murid:
Lalu apa makna "rutinitas" menurut tuanku?!
Al-'Arif:
Hendaknya engkau jadikan (shalawat) bagi dirimu sebagai wiridan permanen (camilan) setiap hari dan malam..!
Akan tetapi ketahuilah bahwa di sana ada "ORANG YANG BAHAGIA (NORMAL)" dan ada "ORANG YANG BAHAGIA (ISTIMEWA)".
Maka ORANG YANG BAHAGIA (NORMAL) ialah: dia yang rutin setiap hari bershalawat kepada Nabi..!
Dan ORANG YANG BAHAGIA (ISTIMEWA) ialah: orang yang (menganggap) bahwa shalawat kepada Nabi itu sebagai "makanan dan minumannya, pemikiran dan angan-angannya" dan (menganggap) pula bahwa shalawat kepada Nabi bagaikan "udara yang dia hirup setiap saat".
Kemudian mengucurlah air mata sang murid dan menangis akibat mendengar perkataan sang guru..!!!
Lalu sang guru melihat kepada sang murid dan berkata:
"Jatuhnya air matamu itu adalah sebagai pertanda kecintaanmu kepada Baginda Nabi Muhammad SAW dan sebagai bukti kebahagiaanmu..!!!"
Semoga kita semua tergolong orang dicintai oleh Allah dan Rasulullah sehingga selalu senang bershalawat kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, aamiin.
Baca Juga: Amalan Rabu Wekasan, Shalat dan Doa Untuk Menolak Bala'
Posting Komentar untuk "Shalawat Sebagai Tanda Pemisah Antara Bahagia Dan Sengsara"