Nama-Nama Shalawat Nariyah Di Kalangan Ahlussunnah Wal Jama'ah

Sayyid Al-Naziliy dalam Khazinat Al-Asrar menyebut shalawat ini dengan nama Shalawat al-Tafrijiyah AI-Qurtubiyah.

Kata ‘Al-Tafrijiyah merujuk pada kata tafrij yang berarti melonggarkan. Yang dimaksudkan adalah melonggarkan himpitan kesusahan. Hal ini karena shalawat ini terbukti sangat efektif (mujarab) mengatasi berbagai kesulitan hidup. Sedangkan kata AI-Qurtubiyah merujuk pada penyusun shalawat ini, yaitu Imam Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Abi Bakar Al-Anshari Al-Andalusi Al-Qurtubi, pakar ilmu tafsir kenamaan yang di lndonesia populer dengan nama Imam Qurtubi, penulis kitab tafsir monumental dengan nama AI-Jami' Li-Ahkam al -Qur'an.

Tetapi Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Malikiy dalam AI-Majmu’ah al-Mubarakah menyebutnya Shalawat At-Taziyah. Nama At-Taziyah, menurutnya, nisbat pada Syekh Abdul Wahhab At-Taziy. Jika nisbat ini benar adanya, maka sebutan Nariyah itu agaknya merupakan tashif (plesetan dalam penulisan) dari Taziyyah, sebab aksara aksaranya dalam tulisan Arab memang mirip dan perbedaan hanya dalam beberapa titik saja.

Namun demikian nama Nariyah adalah yang paling populer di antara nama-nama shalawat ini.

Kata Nar dalam bahasa Arab berarti api. Tentang mengapa dinamakan Nariyah, Sayyid Al-Naziliy menjelaskan sebagai berikut:

Penduduk negeri Maghrib menyebut shalawat ini dengan sebutan Shalawat Nariyah karena. kebiasaan mereka apabila ada sesuatu yang mereka inginkan atau ada permasalahan yang sulit. mereka menanggulanginya dengan berkumpul di suatu tempat dan membacanya bersama-sama sebanyak 4.444 (empat ribu empat ratus empat empat puluh empat) kali dan ternyata mereka merasakan permohonan mereka terkabul dengan mudah dan cepat, secepat kilatan api.
(Khazinat al-Asrar,  hlm: 179)

Karena kemujaraban shalawat ini kalangan sufi menjulukinya Miftah al-Kanz aI-Muhit Linayli Murad al-‘Abid, artinya Kunci Gudang yang Luas untuk Terkabulnya Keinginan Manusia.

Di negeri kita tak jarang orang menyebutnya Shalawat Nuriyah. Penamaan ini tentu tidak sepenuhnya keliru. Toh kata Nur dalam bahasa Arab berarti cahaya. Jadi. tidaklah salah kiranya untuk dikatakan bahwa Nariyah adalah nisbat pada Nur. Sungguhpun demikian, penulis menduga kuat bahwa penamaan tersebut agaknya lebih merupakan tashif dari Nariyah, apalagi sebutan tersebut kerap terdengar dari kalangan awam.

Sumber: Shalawat Seribu Hajat Oleh: Zainul Mu'ien Husni Hal.34-37.

Posting Komentar untuk "Nama-Nama Shalawat Nariyah Di Kalangan Ahlussunnah Wal Jama'ah"