Tidak Terbakar Api Karena Ikut Menyolati Orang Shaleh
Saat perjalanan pulang, di atas bukit dilihatnya ada sebuah masjid dikerumuni banyak orang. Gumam dalam hatinya, "Ini tidak waktunya shalat kok banyak orang. Tentu ada jenazah yang sedang dishalatkan. Sebaiknya, aku juga ikut menshalatkan saja." Tanpa menanyakan jenazah siapa, ia langsung masuk ke masjid dan melaksanakan shalat. Pada saat melaksanakan shalat jenazah, kantong yang berisi daging juga ikut dibawa.
Seusai shalat ia langsung pulang ke rumah. Tidak ikut mengantar jenazah hingga ke liang lahat. Sesampai di rumah, kantong berisi daging diserahkan kepada isterinya untuk dimasak. Dan keanehan pun terjadi. Daging tersebut dipotong pakai pisau tidak bisa terbelah. Direbus, dibakar dan dipanggang tidak bisa matang. Warnanya tetap kemerahan. Segala upaya dilakukan, daging sedikitpun tidak berubah.
Di tengah kebingungan dengan kejadian ini, mereka berdua malamnya bermimpi. Dalam mimpinya mereka mendengar suara berkata, "Daging yang kamu bawa saat menyalati orang shalih atau wali Allah jika dibakar, tidak akan bisa. Apalagi dagingmu, jika kamu beriman pada Allah dan Rasul-Nya serta kamu mencintai orang shaleh, tidak akan terbakar oleh api neraka.”
Mari kita ambil pelajaran dari kisah ini. Rasulullah dan para orang shaleh yang harusnya menjadi panutan dan idola kita. Karena beliau-beliau bisa memberikan manfaat dan barokah di dunia bahkan akherat.
*) Kisah ini dicatat dari ceramah Habib Umar Al-Muthohar saat Haul dan Haflah Akhirussanah di
Lirboyo tahun 1433 H. Sumber asli ada di kitab Tadzkirunnaas karya Habib Ahmad bin Hasan bin Abdillah Al-Aththas.
Oleh Al Habib Munzir Al-Musawa
Posting Komentar untuk "Tidak Terbakar Api Karena Ikut Menyolati Orang Shaleh"