Keistimewaan Umat Nabi Muhammad Bagian 26 | Fadilah Shalat ke-5
Di dalam shalat sesungguhnya seorang hamba sedang mengingat Allah, Tuhannya, dan Dia pun ingat
akan hamba-Nya. Mengenai itu Allah SWT berfirman: yang artinya “Dan tegakkanlah
shalat untuk mengingat-Ku”. Yakni, agar engkau ingat kepada-Ku dan Aku pun senantiasa
ingat kepadamu. Semua cara mengingat Allah SWT berarti ia mendekatkan diri
kepada-Nya sebagai balas ingat kepada Allah SWT yang senantiasa ingat
kepadanya.
Abu Hurairah r.a. menuturkan sebagai berikut. Saya mendengar Rasulullah SAW berkata, bahwa Allah SWT bersabda, “Shalat Kubagi dua dengan
hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang dimintanya. Pada saat seorang hamba
berucap alhamdulillahi Rabbil-‘alamin, Allah SWT menjawab ‘hamba-Ku berpuji
syukur kepada-Ku’. Pada saat hamba itu berucap Ar-RahmanAr-Rahim, Allah SWT
menjawab ‘hamba-Ku memujiku-Ku’. Pada saat hamba itu berucap Maliki yaumiddin,
Allah SWT menjawab ‘hamba-Ku mengagungkan-Ku’. Ada kalanya Allah SWT menjawab
‘hamba-Ku berserah diri kepada-Ku’. Pada saat hamba itu berucap Iyyaka na’budu
wa iyyaka nastain, Allah SWT menjawab ‘itu antara Aku dan hamba-Ku dan bagi
hamba-Ku apa yang dimintanya’. Pada saat hamba itu mengucapkan Wa ladh-dhallln,
Allah SWT menjawab ‘itu untuk hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang dimintanya.”
(Diriwayatkan oleh Muslim).
Di dalam hadits
yang lain terdapat tambahan pada permulaannya. Pada saat hamba Allah SWT itu
mengucapkan Bismillahi Ar-Rahman Ar-Rahim, Allah SWT menjawab ‘hamba-Ku
mengingat-Ku’ (disebut oleh An-Nawawl di dalam Majmu’, tetapi hadits ini
ber-isnad lemah. Disebut juga oleh Darquthniy dan Baihaqiy).
Dalam shalat
malaikat mengamini pembacaan Surah Al-Fatihah, dan barang siapa yang mengucapkan
amin bersama malaikat, ia memperoleh ampunan atas dosa-dosanya yang lalu dan yang
baru. mengenai itu Abu Hurairah r.a. menuturkan, bahwasanya Rasulullah
SAW menyatakan:
اذا امن الامام فامنوا فإنه
من وافق تأمينه تأمين الملائكة غفر له ما تقدم من ذنبه
“Bila Imam mengucapkan amin, hendaklah kalian mengucapkan amin
juga dan malaikat di langit pun turut mengucapkannya. Jika dua pihak itu
(malaikat dan orang yang shalat) berbarengan mengucapkannya, maka ia diampuni
dosa-dosanya yang lama dan yang baru.” (Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim).
Abu Hurairah
r.a. menuturkan juga bahwasanya Rasulullah SAW menyatakan:
اذا قال احدكم آمين وقالت
الملائكة فى السماء فوافقت احداهما الاخرى غفر له ما تقدم من ذنبه
“Bila seorang dari kalian mengucapkan amin dan malaikat di langit
pun mengucapkannya, dan dua pihak itu berbarengan mengucapkannya, maka ia
(orang yang mengucapkan amin itu diampuni dosa-dosanya yang terdahulu.”
(Diriwayatkan oleh Ahmad di dalam Musnad-nya).
Shalat mencegah
orang yang menjalaninya dari perbuatan keji dan mungkar. Allah SWT berfirman:
اتل مآاوحي اليك من الكتاب
واقم الصلاة ان الصلاة تنهى عن الفخشاء والمنكرولذكر الله اكبر والله يعلم ما
تصنعون
Bacalah apa yang
telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur’an) dan dirikanlah
(amalkanlah Shalat. Sesungguhnya bahwa shalat itu mencegah
(perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya ingat akan Allah
(shalat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah-ibadah lainnya). Dan
Allah mengetahui apa yang kalian lakukan. (QS. Al-‘Anka-but: 45)
Allah SWT
memerintahkan hamba-hamba-Nya menegakkan (men-dirikan) shalat dan menjelaskan
pengaruh shalat pada diri orang yang menegakkannya. Yaitu, bahwa shalat
mencegah perbuatan keji yakni perbuatan-perbuatan yang diharamkan—dan tutur
kata yang mungkar. Perbuatan-perbuatan keji dan tutur kata yang mungkar
dua-duanya merupakan sumber berbagai macam dosa.
Sumber:
Terjemahan Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah
Karya Sayyid
Muhammad bin Alwi al-Maliki al-Hasani
Oleh Habib Ahmad
Novel Jindan
Baca Juga: Keistimewaan Umat Nabi Muhammad Bagian 28 | Fadilah Shalat ke-7
Baca Juga: Keistimewaan Umat Nabi Muhammad Bagian 28 | Fadilah Shalat ke-7
Posting Komentar untuk "Keistimewaan Umat Nabi Muhammad Bagian 26 | Fadilah Shalat ke-5"