Kewajiban dan Keutamaan Bertobat Bagian 9
Ucapan seorang yang bermaksiat kepada seorang yang taat, “Sesungguhnya aku beriman kepada Allah sebagaimana dirimu. Kita semua beriman kepada-Nya,” adalah seperti ucapan pohon labu kepada pohon cemara, “Aku pohon dan kau juga pohon.” Dan alangkah eloknya jawaban cemara ketika ia berkata, “Kelak ketika angin musim gugur mulai bertiup, engkau akan tahu bahwa dirimu tertipu dengan menyandang nama pohon. Pada saat itulah akan tercabut akar-akarmu, akan bertebaran daun-daunmu dan akan tersingkaplah ketertipuanmu yang ikut-ikutan menyandang nama pohon sembari melalaikan berbagai hal yang membuat sebuah pohon menancap kuat di tanah. Masihkkah engkau akan mengira dirimu seperti diriku?” Seorang penyair berkata:
وسوف ترى إذا نجلى الغبار أفرس تحتك أم حمار
Demikian pula keadaan seorang yang bermaksiat namun ingin dianggap sama dengan mereka yang taat. Allah Ta’ala mewahyukan:
أم حسب الذين اجترحوا السيئات أن نجعلهم كالذين ءامنوا وعملوا الصلحت سواء محياهم ومماتهم ساءما يحكمون .21
Apakah sama orang yang beriman kepada Kami, membenarkan Kami, senantiasa memperkuat keimanannya kepada Kami dengan mentaati perintah-perintah Kami, dengan seseorang yang menentang perintah Kami, menyalahi aturan Kami, meremehkan Kami, berani kepada Kami? Coba renungkan dengan pikiranmu yang jernih. Allah mewahyukan:
أم نجعل الذين ءامنوا وعملوا الصلحت كا لمفسدين فى الأرض أم نجعل المتقين كا لفجار .28
Sumber: Obat Hati 1 Saduran Ceramah Al Habib Umar bin Hafidh
Oleh Habib Ahmad Novel Jindan
Selanjutnya: Kewajiban dan Keutamaan Bertobat Bagian 10
Posting Komentar untuk "Kewajiban dan Keutamaan Bertobat Bagian 9"