Mengapa kita Berziarah Ke Makam Wali Allah dan Orang-Orang Shaleh
Ada yang bertanya, “Kenapa kau ziarah maqam awliya' Allah? Sedangkan ia tiada memberi kuasa apa-apa, dan tempat meminta hanya pada Allah..!”
Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz menjawab:
"Benar wahai saudaraku, aku juga sama pegangan denganmu bahwa mereka tidak mempunyai kekuasaan apa-apa.
Tetapi sedikit perbedaan aku dengan dirimu, karena aku lebih senang menziarahi mereka karena bagiku mereka tetap hidup dalam membangkitkan jiwa yang mati ini kepada cinta Tuhan.
Tapi aku juga heran, kenapa engkau tidak melarang ku menziarahi ahli dunia, mereka juga tidak ada kuasa malah mematikan hati yang hidup. Bagiku mereka bagaikan mayat yang berjalan, rumah mereka adalah pusara yang tiada membangkitkan jiwa pada cinta Tuhan.
Kematian dan kehidupan di sisi Allah adalah jiwa. Banyak mereka yang dilihat hidup tapi sebenarnya mati, banyak mereka yang dilihat mati tapi sebenarnya hidup, banyak yang menziarahi pusara terdiri dari orang yang mati sedangkan dalam pusara itulah orang yang hidup.
Aku lebih senang menziarahi maqam kekasih Allah dan para syuhada walaupun hanya pusara, tetapi ia mengingatkan aku akan kematian kerena ia mengingatkan aku bahwa hidup adalah perjuangan. Karena aku dapat melihat jiwa mereka ada kuasa cinta yang hebat sehingga mereka dicintai oleh Tuhan Nya lantaran kebenaran cintanya.
Wahai saudaraku, ziarahi lah maqam aulia karena pada maqam mereka ada cinta, lantaran cinta Allah pada mereka, seluruh tempat persemadian mereka dicintai Allah. Cinta tiada mengalami kematian, ia tetap hidup dan terus hidup dan akan melimpah kepada para pencintanya.
Aku berziarah karena sebuah cinta mengambil semangat mereka agar aku dapat mengikuti mereka dalam mujahadahku, mengangkat tangan di sisi maqam mereka bukan meminta kuasa dari mereka, tapi memohon kepada Allah agar aku juga dicintai Allah sebagaimana mereka dicintai Allah."
Semoga bermanfaat..
"Benar wahai saudaraku, aku juga sama pegangan denganmu bahwa mereka tidak mempunyai kekuasaan apa-apa.
Tetapi sedikit perbedaan aku dengan dirimu, karena aku lebih senang menziarahi mereka karena bagiku mereka tetap hidup dalam membangkitkan jiwa yang mati ini kepada cinta Tuhan.
Tapi aku juga heran, kenapa engkau tidak melarang ku menziarahi ahli dunia, mereka juga tidak ada kuasa malah mematikan hati yang hidup. Bagiku mereka bagaikan mayat yang berjalan, rumah mereka adalah pusara yang tiada membangkitkan jiwa pada cinta Tuhan.
Kematian dan kehidupan di sisi Allah adalah jiwa. Banyak mereka yang dilihat hidup tapi sebenarnya mati, banyak mereka yang dilihat mati tapi sebenarnya hidup, banyak yang menziarahi pusara terdiri dari orang yang mati sedangkan dalam pusara itulah orang yang hidup.
Aku lebih senang menziarahi maqam kekasih Allah dan para syuhada walaupun hanya pusara, tetapi ia mengingatkan aku akan kematian kerena ia mengingatkan aku bahwa hidup adalah perjuangan. Karena aku dapat melihat jiwa mereka ada kuasa cinta yang hebat sehingga mereka dicintai oleh Tuhan Nya lantaran kebenaran cintanya.
Wahai saudaraku, ziarahi lah maqam aulia karena pada maqam mereka ada cinta, lantaran cinta Allah pada mereka, seluruh tempat persemadian mereka dicintai Allah. Cinta tiada mengalami kematian, ia tetap hidup dan terus hidup dan akan melimpah kepada para pencintanya.
Aku berziarah karena sebuah cinta mengambil semangat mereka agar aku dapat mengikuti mereka dalam mujahadahku, mengangkat tangan di sisi maqam mereka bukan meminta kuasa dari mereka, tapi memohon kepada Allah agar aku juga dicintai Allah sebagaimana mereka dicintai Allah."
Semoga bermanfaat..
Posting Komentar untuk "Mengapa kita Berziarah Ke Makam Wali Allah dan Orang-Orang Shaleh"