Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kita Harus Belajar Pada Lautan dan Ikannya

Kita Harus Belajar Pada Lautan dan Ikannya
Kita Harus Belajar Pada Lautan dan Ikannya

Begitu Maha Kuasa Allah yang telah mewujudkan ilmu-Nya di alam semesta. Dalam lautan saja sudah terdapat pelajaran yang sangat luar biasa. Rasa air laut tetap asin, sampai kapan pun, meski air sungai dan air hujan yang tawar sudah bertahun-tahun tercurah ke dalamnya. Dan ikan apa saja yang berada di dalam laut tidak berubah menjadi asin rasanya. Mau diambil berapapun ikannya, masih harus diasinkan lagi biar menjadi lauk, Ikan Asin.

Dua ciptaan Allah tadi, laut dan ikan, sudah cukup mengajari kita agar jadi umat yang tak dapat dipengaruhi, tidak mudah terkontaminasi, dan tidak mudah diadu domba. Namun yang terjadi di Indonesia tidak demikian. Budaya kita, yang sebenarnya lebih kaya, mulai lUntur karena terpengaruh budaya-budaya luar, dan terkontaminasi dengan nilai-nilai moral yang negatif. Jangan salahkan budaya luar, tapi salahkan diri kita sendiri; sudah seberapa tebal bobot kecintaan kita kepada bangsa ini? Kenapa kita bisa sampai bosan dengan budaya sendiri?

Contoh kecil saja, kita punya kemampuan memproduksi sandal dan kaos, namun jika tidak kita tulis “made in Negara-Luar-Negeri” rasanya kurang mantap dan kurang laku. Ini bukti kecil karena kita kurang PeDe (percaya diri-red) menjadi warga Negara ini. Makanya, jika ingin mengalahkan/menjajah bangsa Indonesia sebenarnya mudah: hilangkan rasa kecintaan Negara di dalam hati warga negaranya.

Masalahnya, apakah Anda semua mau dijajah?

Habib Muhammad Luthfi bin Hasyim bin Yahya

Posting Komentar untuk "Kita Harus Belajar Pada Lautan dan Ikannya"