Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Shufi, Bisikan Hati

Renungan Shufi, Bisikan Hati

‘Abdul ‘Aziz Al-Makki berkata, “Siapa yang menghiasi diri dengan hiasan yang fana, maka hiasan itu akan menjadi bencana baginya, kecuali orang yang mengiasi diri dengan ketaatan, keserasian, dan mujahadah.

Sesungguhnya jiwa itu bersifat fana, harta-harta adalah aib, dan anak-anak adalah fitnah. Karena itu, siapa yang gemar mengumpulkannya, menjaganya, dan menggantungkan hatinya dengan semua itu, ia telah memutuskan semua kebaikan-kebaikan.

Hamba Allah yang selalu taat tidaklah lebih utama daripada orang yang memerangi hawa nafsu, kekurangan harta benda, dan memutuskan bisikan-bisikan hati. Karena perlombaan dalam kebaikan adalah berupaya untuk menjauhkan diri dari kejahatan dan kejahatan pertama yang harus disingkirkan adalah cinta dunia.”

Yahya ibn Mu‘adz al-Razi berpesan, “Hikmah dari langit akan turun ke dalam hati, yang di dalamnya tidak bersarang empat hal: bertekuk lutut kepada dunia, berangan-angan kosong, iri terhadap sesama, dan mencintai orang kaya.”

Fudhail ibn ‘Iyadh mengatakan, “Semua kejahatan ditempatkan dalam satu rumah dan kunci pembuka kejahatan adalah cinta dunia. Serta kebaikan ditempatkan dalam satu rumah dan kunci pembuka kebaikan adalah zuhud terhadap dunia.”

Dalam syair disebutkan:
“Kebaikan akan kekal sepanjang zaman
Dan kejahatan akan tetap tercela sepanjang waktu.”
( Kitab Ihya Ulumuddin, Imam Al-Ghazali )

Dikutip dari Dakwah Para Habaib dan Ulama Was Sholihin

Baca Juga: Kesedihan Para Sahabat Ketika Nabi Wafat

Posting Komentar untuk "Renungan Shufi, Bisikan Hati"