Antara Ilmu Agama dan Umum Serta Hakikat Ilmu, Dan Belajar di Media Sosial

Antara Ilmu Agama dan Umum Serta Hakikat Ilmu, Dan Belajar di Media Sosial

‪Apakah kewajiban mencari ilmu itu sudah terpenuhi kalau belajarnya hanya melalui media sosial?

Jawaban:
Semoga cahaya ilmu dan hidayah-Nya selalu mengiringi langkah hidup anda. Saudaraku, ilmu itu adalah nur. Maka dalam hal ini titik permasalahannya adalah bagaimana hubungan hati dan rohani antara yang memberi dan menerima ilmu. Dan media sosial itu adalah bagian daripada wasilah untuk mendapatkan ilmu itu sendiri, diterangkan dalam Kitab Madarijus Salikin lil Imam Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad.

جهاد الشيخ فإنه جهاد المريد إذا تصح تعلوق

Apapun yang dilakukan  seorang Syekh dalam bersuluk kepada Allah akan menjadi bagian daripada murid, apabila muridnya memiliki ta'alluq yang benar.  Kesimpulannya, dalam masalah ilmu itu yang paling utama adalah bagaimana ta'alluq (hubungan) hati dan jiwa seorang yang menerima ilmu kepada yang memberi ilmu dan dalam hal ini tanpa menafikan pentingnya juga bertalaqqi (bertemu) kepada seorang Syekh. Demikian saudaraku semoga bermanfaat dan barakah. والله اعلم

Bolehkah belajar di media sosial tanpa adanya guru?

Jawaban:

Semoga rahmat ridla-Nya menghiasi hari hari anda.  Boleh, asalkan dalam setiap memperoleh ilmu harus ditashhih kepada seseorang yang diyakini oleh pencari ilmu sendiri. Atau langsung belajar kepada seseorang melalui media sosia yang diyakini dan jelas sanad keilmuannya kepada Rasulullah SAW. Contohnya kita belajar melalui media sosial kepada Ahlul Madinah seperti Al-Habib Zain bin Ibrahim bin Smith atau kepada Ahlut Tareem seperti Al-Habib Umar bin Muhammad BSA. Seandainya belajar ilmu melalui media sosial tidak boleh, maka tidak mungkin seperti Habib Umar akan berdakwah melalui media sosial. Cukuplah apa yg dilakukan beliau Al-'Allamah Al-Hafidh Al-Musnid Al-Mufassir Al-Muhaqqiq Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz BSA sebagai dalil kebolehan mengajar dan belajar melalui media sosial. Demikian saudaraku, semoga bermanfaat dan barakah. والله اعلم 🙏

Musyawarah Masalah Hakikat Ilmu

1. Ilmu yang paling wajib dicari itu yang mana?
2. Ada istilah ilmu agama & ilmu umum. Ada yg mengatakan sebenarnya ilmu agama itu universal menyangkut semua bidang ilmu. Jadi kalau begitu, tidak ada istilah ilmu umum. Bagaimana mengenai hal ini?

Jawaban:
Semoga rahmat ridla-Nya serta syafaat Rasulullah SAW selalu mengiringi hari-hari anda saudaraku,
dalam masalah ilmu bisa dibahas dari dua sisi:

1. Dari sisi syariat yaitu ilmu dibagi dua maca, yaitu:

a. Ilmu agama disebut juga dengan ilmu ukhrawiyah yaitu ilmu mengenai tata cara beribadah dhahir bathin kepada Allah dan yang terkait seperti ilmu tafsir, ilmu musthalah, ilmu matan, sanad, riwayah dirayah, dan tazkiyah, ilmu fiqih, ilmu maqashid, ilmu Tashawwuf, ilmu nahwu, ilmu sharraf, ilmu badi', bayan, ma'ani dan balaghah, ilmu manthiq, ilmu ushuluddin, ushul fiqh dan sebagainya.

b. Ilmu umum yaitu ilmu yang mempelajari masalah keduniaan seperti ilmu matematika, fisika, IPA, biologi, kimia, antropologi, ekonomi, fisiologi, anatomi, krominologi, dll.

2. Dari sisi hakikat yaitu dibagi menjadi dua macam, yaitu:

a. ilmu با لهداية yaitu suatu ilmu yang diikuti dengan hidayah dari Allah sehingga bermanfaat dan barakah serta membawa tambah dekat kepada Allah dan Rasulullah SAW. walaupun secara dhahiriyah ilmu itu ilmu dunia. contoh dalam masalah ini adalah Sayyidina Imam Muhammad bin Musa Hawarizm yaitu ulama yang menemukan angka 0. Ketika beliau wafat, beliau ditanya dengan apakah Allah mengampunimu, Beliau menjawab: Allah mengampuniku dengan angka 0 dan 1, lalu orang itu bertanya lagi: Bagaimana bisa angka 0 dan 1 bisa menjadi wasilah Ampunan Allah? Imam Hawarizm menjawab: Bagi saya, selain Allah adalah angka seperti angka 0. harta itu 0, istri dan anak itu 0, ilmu itu 0, apapun yang saya miliki itu adalah 0. Karena 0 maka berapapun jumlah angka 0 kalau di depannya tidak ditambah 1 maka tidak ada artinya. Contoh coba kita susun 10 angka 0 (0000000000) maka walaupun satu juta angka 0, maka tidak ada nilainya sama sekali. Coba sekarang kita susun 3 angka 0 dengan dikasih angka 1 di depannya 0, Subhaanallaah!!! ternyata bernilai seribu, semakin banyak kita susun angka 0 maka semakin bertambah pula nilainya, begitulah semakin banyak yang kita miliki dan dikembalikan kepada Allah, maka akan semakin bermanfaat pula sehingga dengan atas dasar inilah, beliau mengarang kitab yang namanya الأوسط في مسائل الرشاد dan  الجامع التفريق yaitu kitab yang menjabarkan hubungan matematika dengan tauhid dan kitab mengenai Algoritma, Aljabar dan aritmetika.

b. ilmu ليس الهداية yaitu ilmu yang tidak diikuti dengan hidayah, Hal inilah yang diisyarahkan oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya yaitu:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من ازداد علما ولم يزدد هدى لم يزدد من الله إلا بعدا

Barang siapa bertambah ilmunya tapi tidak bertambah hidayah-Nya maka ia hanya bertambah jauh dari pada Allah. Walaupun yang dipelajari adalah ilmu agama tapi hal itu membuat tambah jauh dari pada Allah, maka hakikatnya itu ilmu dunia seperti yang diterangkan dalam Kitab

المنتخبات في رابطة القلبيةواصيلةالرو احية

bahwa yang dimaksud akhirat adalah

كلما يعينك على الله فهو الاخرا

Apapun yang membantumu tambah dekat kepada Allah itu adalah Akhirat. walaupun ilmu matematika tetapi bisa mengenal Allah seperti Imam Hawarizm maka matematika itu adalah ilmu akhirat. Sebaliknya

كلما يشغلك عن الله فهو الدنيا

Apapun yang membuatmu sibuk atau tambah jauh daripada Allah, itu adalah dunia.

Demikian saudaraku, semoga manfaat dan barakah. والله اعلم 🙏

Ilmu yang paling wajib dicari?

Jawaban:
Ilmu yang membawa dan menjadikan tambah dekat dan tambah mengenal kepada Allah dan Rasulullah SAW dhahir ataupun bathin. Apapun jenis macam ilmu itu.

Oleh Ustadz Abdul Qadir bin Zainuddin Hafidhahullaah, [24/9 11:26]

Baca Juga: Syarat Naik Kelas Dengan Menghafal Al-Qur'an dan Hukumnya Melupakan Hafalannya

Posting Komentar untuk "Antara Ilmu Agama dan Umum Serta Hakikat Ilmu, Dan Belajar di Media Sosial"