Cara Mendudukkan Pandangan Terhadap Diri Sendiri
Dalam hal ini, Syekh Abdul Qadir Al-Jilani memberikan tuntunan kepada kita yaitu apabila
kita bertemu dengan orang yang lebih tua, maka hendaknya beranggapan bahwa
orang tua tersebut bisa saja amal ibadahnya jauh lebih banyak dari pada kita,
dan apa bila kita bertemu dengan orang yang lebih muda, maka hendaklah beranggapan
bahwa bisa jadi orang yang lebih muda tersebut, dosanya lebih sedikit dari pada
kita. Dan apabila bertemu dengan orang alim, katakanlah pada dirimu bahwa orang
tersebut memiliki dan mencapai ilmu yang belum aku miliki dan belum bisa aku
capai, dan apabila bertemu dengan orang yang bodoh, katakanlah pada dirimu bahwa
orang tersebut berbuat dosa karena belum tahu, sedangkan aku berbuat dosa dalam
keadaan tahu. Dan apabila bertemu dengan orang kafir, katakanlah pada dirimu
bahwa aku tidak tahu pasti, bisa jadi dia nanti masuk Islam dan husnul
khatimah, dan bisa jadi aku mennjadi kafir dan su'ul khatimah.
Kesimpulannya adalah hendaknya kita selalu berusaha bagaimana caranya agar kita bisa
mendudukkan perasaan kita bahwa diri kita adalah orang yang paling hina di hadapan
Allah, dan tidak merasa paling baik di hadapan Allah SWT.
نصائح
العباد ص.١٢. ل الإمام أحمد بن علي بن حجر العسقلاني
Saya mendengar dari guru saya, Hadratus Syekh Muhammad Fathul Wahhab Sudahri Amsun Al-Karimi, dikisahkan bahwa Syekh Abdul
Qadir Al-Jilani bisa mencapai maqam Quthbul Ar-Rabbani wal Ghaust An-Nurani wal
Haikalis Shamadani Syaikhus Tsaqalain wal Kaunain disebabkan Allah membukakan
hati Syekh Abdul Qadir Al-Jilani agar merasa bahwa dirinya adalah makhluk yang
paling hina di hadapan Allah SWT.
🌻 اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد 🌻
Posting Komentar untuk "Cara Mendudukkan Pandangan Terhadap Diri Sendiri"