Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penjelasan Hadits Tentang 1 Orang Alim Lebih Baik Dari 1000 Ahli Ibadah

Penjelasan Hadits Tentang 1 Orang Alim Lebih Baik Dari 1000 Ahli Ibadah

Mohon diperjelas yang dimaksud dalam hadits, 1 orang alim lebih baik dari 1000 ahli ibadah, alimnya yang bagaimana? ahli ibadahnya yang bagaimana? Lebih baiknya itu dari sisi apa saja? apakah dari kualitasnya? kalau dari kualitasnya, apakah ada jaminan ibadah si alim ini diterima? mohon penjelasannya...!

 Jawaban:

Yang dimaksud alim dalam hadits tersebut yaitu alim yang ‘amil (mengamalkan ilmunya) dan abid yang jahil (bodoh). Kenapa bisa lebih utama orang alim??? karena apapun yang dilakukan orang alim yang amil adalah dengan ilmu sehingga mendekati kepada istijabahnya ibadahnya. Sedangkan bagi yang abid jahil, apapun yang dilakukan dengan kebodohannya sehingga sebanyak apapun ibadahnya, hal itu lebih mendekati pada tertolak ibadahnya karena ketidaktahuannya pada tata cara ibadah yang diterima.

Untuk mengukur kealiman seseorang yaitu dengan satu cara yaitu bagaimana ilmu dari pada orang yang alim tersebut, apakah bisa membawa tambah dekat kepada Allah atau tidak. Sedangkan bagi abid yang jahil untuk mengukurnya juga dengan satu cara juga, yaitu bagaimana kejahilannya itu, apakah dengan kejahilannya tambah membuat dirinya makin jauh dari pada Allah atau tidak.
Mengenai ada abid tapi tidak jahil dan ada alim tapi sedikit ibadahnya, dalam masalah ini mari kita mengambil contoh dan kembalikan kepada Al-Qur'an dan Hadits.

Misalnya ada seorang abid yang tidak jahil tapi juga tidak alim melakukan shalat setiap hari dan shalat sunnah malamnya 1000 rakaat. Kenapa saya katakan tidak jahil dan tidak alim?? karena abid ini mengerti syarat sah, dan rukun shalat tetapi tidak banyak mengetahui hukum-hukum yang berkaitan dengann shalat yang jumlahnya tak terhitung. (kemudian ada orang alim tapi sedikit ibadahnya, kenapa saya katakan sedikit ibadahnya contohnya, shalat sunnahnya tidak sampai 1000 rakaat hanya 10 rakaat tetapi dia alim dan muallim). Nah dalam hal ini, mari kita lihat dari kaca Al-Quran dan Hadits.
Allah berfirman:

وما يستوى الأعمى و البصير.
إنما يخشى الله من عباده العلماء.
شهد الله انه لا إله إلا هو والملائكة وأول العلم.
يرفع الله الذين آمنوا منكم والذين اوتو العلم درجت.


Rasulullah bersabda:

جلوسك ساعة في مجلس العلم لا تمس قلما ولا تكتب حرف خير لك من عتق ألف رقبة.

Duduk sesaat di majelis ilmu tanpa menulis, lebih baik dari pada memerdekakan 1000 budak

فقيه واحد متورع أشد على الشيطان من ألف عابد مجتهد جاهل وارع

1 orang alim lebih ditakuti setan dari pada 1000 abid yang wara' dan bodoh.

من تعلم بابا من العلم يعمل به أو لم يعمل به كان أفضل من أن يصلي ألف ركعة تطوعا

Belajar 1 bab ilmu dikerjakan atau tidak, itu lebih utama dari pada shalat 1000 rakaat dengan taat (berbakti).

Kesimpulannya, mengapa orang alim lebih utama dari pada abid, karena orang alim lebih bermanfaat untuk dirinya dan juga orang lain. Sedangkan orang abid hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri sesuai dengan kaidah fiqih
الخير المتعدي افضل من القاصر

Kebaikan yang memiliki dampak banyak lebih utama dari pada yang manfaatnya sedikit atau terbatas.

Jadi orang alim memiliki manfaat lebih banyak yaitu bagi dirinya dan orang lain Sedangkan abid memiliki manfaat yang sedikit yaitu hanya terbatas untuk dirinya sendiri.

Jadi alim yang dimaksud, itu ukurannya adalah kedekatannya pada Allah, bukan pada kuantitas keilmuannya saja, walaupun banyak. Jika semakin jauh adari pada Allah, tidaklah disebut alim. Sesuai hadits nabi SAW:

من ازداد علما ولم يزدد هدى لم يزدد من الله إلا بعدا

Barang siapa yang bertambah ilmunya, tapi tidak bertambah hidayah-Nya maka ia hanya bertambah jauh dari pada Allah
كلما يعينك على الله فهو الاخرا و كلما يشغلك عن الله فهو الدنيا

Apapun yang membantumu tambah makin dekat kepada Allah itu adalah akhirat, walaupun secara dhahirnya dunia. Sebaliknya apapun yang membuat kamu jauh dari pada Allah itu adalah dunia, walaupun secara dhahirnya akhirat

Apakah maksud alim tadi, alim dalam fiqih saja? Atau mencakup semua bidang?
Yaitu alim dalam fiqih dan tasawuf, alim secara syariat dan hakikat atau alim secara dhahir dan batin
serta alim secara dunyawiyah atau ukhrawiyah.

Demikian, semoga bermanfaat dan barakah. والله اعلم 🙏

Oleh Ustadz Abdul Qadir bin Zainuddin Hafidhahullaah

Baca Juga: Rujukan Ulama' Dan Orang Yang Tidak Memberontak Dan Mendiam Terhadap Pemerintah Yang Bermasalah

Posting Komentar untuk "Penjelasan Hadits Tentang 1 Orang Alim Lebih Baik Dari 1000 Ahli Ibadah"