Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Agar Puasa Dapat Menghasilkan Cahaya Iman

Agar Puasa Dapat Menghasilkan Cahaya Iman

Berkata sebagian para Arifin:

الصوم بقدر ما يكون تجويعا للبطن فانه يكون غذاء للروح

"Besarnya makanan bagi ruh sesuai kadar kosongnya perut seseorang. Semakin lapar perut seseorang ketika berpuasa maka semakin besar pula cahaya yang masuk ke dalam ruhnya".

Al-Imam Al-Habib Abdullah Al-Haddad berkata:

ﻗﺎﻝ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﺤﺪﺍﺩ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ: ﻭﻣﻦ ﺁﺩﺍﺏ ﺍﻟﺼﺎﺋﻢ ﺃﻥ ﻻ ﻳﻜﺜﺮ ﺍﻟﻨﻮﻡ ﺑﺎﻟﻨﻬﺎﺭ ، ﻭﻻ ﻳﻜﺜﺮ ﺍﻷﻛﻞ ﺑﺎﻟﻠﻴﻞ ، ﻭﻟﻴﻘﺘﺼﺪ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﺣﺘﻰ ﻳﺠﺪ ﻣﺲ ﺍﻟﺠﻮﻉ ﻭﺍﻟﻌﻄﺶ ؛ ﻓﺘﺘﻬﺬﺏ ﻧﻔﺴﻪ ﻭﺗﻀﻌﻒ ﺷﻬﻮﺗﻪ ، ﻭﻳﺴﺘﻨﻴﺮ ﻗﻠﺒﻪ ...ﻭﺫﻟﻚ ﺳﺮ ﺍﻟﺼﻮﻡ ﻭﻣﻘﺼﻮﺩﻩ (ﺍﻟﻨﺼﺎﺋﺢ ﺍﻟﺪﻳﻨﻴﺔ ﺹ (38)

"Diantara adab-adabnya orang yang berpuasa, hendaknya ia tidak memperbanyak tidur di siang hari dan tidak memperbanyak makan di malam hari. Hendaknya ia bersikap wajar saja akan hal tersebut, sehingga ia tetap merasakan rasa lapar dan dahaga (di siang harinya karena tidak banyak tidur, dan di malam harinya mampu berjaga karena tidak terlalu kenyang). Dengan demikian jiwanya akan bersih, nafsu syahwatnya akan melemah dan hatinya akan bercahaya. Inilah rahasia dan tujuan dari ibadah puasa"

Berkata Syekh Jalaluddin Rumi:

"Jika otak dan perutmu terbakar karena puasa, Apinya akan terus mengeluarkan ratapan dari dalam dadamu. Melalui api itu, setiap waktu kau akan membakar seratus hijab. Dan kau akan mendaki seribu derajat di atas jalan di dalam hasratmu".

Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin menerangkan tiga tingkatan dalam berpuasa:

Tingkatan pertama, adalah menahan makan dan minum dan menjaga kemaluan dari godaan syahwat.

Tingkatan kedua, selain menahan makan dan minum serta syahwat juga menahan pendengaran, pandangan, ucapan, tangan dan kaki dari segala macam bentuk dosa.

Tingkatan ketiga, menjaga pandangan hati agar senantiasa memandang Allah dan tidak terbersit kepada selain-Nya.

Bulan puasa adalah bulan riyadlah. "Arti riyadlah itu tarkul manam (meninggalkan tidur), tarkul anam (meninggalkan manusia, uzlah), tarkuththa'am (meninggalkan makanan, lapar), tarkul kalam (meninggalkan berbicara, banyak diam)."

Berkata Syekh Abil Hasan Asy-Syadzili:

"Jika engkau ingin diberikan khusyu' maka janganlah memandang hal-hal yang diharamkan Allah.

Jika engkau ingin dianugerahi hikmah maka janganlah berlebihan dalam berbicara (perbanyaklah diam).

Jika engkau ingin merasakan lezatnya iman maka janganlah berlebihan dalam makanan."

Mudah-mudahan berkat Rasulullah, Auliya Allah, Guru-guru kita dan orang-orang shaleh Allah ampuni dosa-dosa kita, dipanjangkan umur sehingga dapat bertemu dengan bulan ramadlan lagi dan dianugerahi sifat ikhlas, sabar, ridla dan jujur dalam amal dan tujuan.

ﺍَﻟﻠﻬُﻢَّ ﺻَﻞ وسلمِّ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﷺ

Baca Juga: Persiapan Dalam Menyambut Bulan Ramadlan

1 komentar untuk "Agar Puasa Dapat Menghasilkan Cahaya Iman"