Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dalil Banyaknya Tasbih, Tahmid dan Takbir Serta Pakaian Shalat

Dalil Banyaknya Tasbih, Tahmid dan Takbir Serta Pakaian Shalat

س  : هَلْ هُـنَاكَ دَلِيْلٌ يَدُلُّ عَلى قِرَاءَةِ الـتَّسْبِيْحِ وَ الـتَّحْمِيْدِ وَ الـتَّهْلِيْلِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ؟

ج   : نــَعَمْ , فِـيْهِ دَلِيْلٌ كَمَا فِى الـتُّحْفَةِ مِنَ الْجُزْءِ اْلأَوَّلِ ص : ٢٧٧ (تـَنْبِيْهٌ) أَنـــَّه وَرَدَ فِى رِوَايَاتٍ . النَّقْصُ عَنْ ذلِكَ الْعَدَدِ وَ الزِّ يــَادَةِ عَلَيْهِ كَخَمْسٍ وَعِشْرِ يْنَ وَ اِحْدى عَشَرَةَ  وَ ثَلاَثٍ وَ مَرَّةٍ وَ سَبْعِيْنَ وَ مِائَةٍ فِى الـتَّسْبِيْحِ .

Soal     : Adakah dalil yang menunjukkan membaca tasbih, tahmid dan takbir dibaca tiga kali?
Jawab : Ya, ada dalilnya; sebagaimana tersebut dalam ATTUHFAH juz awal halaman 277. (peringatan) sesungguhnya ada riwaat-riwayat bahwa ada yang kurang dan ada yang lebih dari 33 kali, seperti 25, 11, 3, 1 ada pula yang 70 dan 100 kali dalam membaca tasbih.

س  : لِمَاذَا نَلْبَسُ الـثِّـيَابَ الْبِيْضَ عِنْدَ الصَّلاَةِ خَاصَّةً ؟
 ج   : ِلأَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَلْبَسُـهَا وَ يَأْمُرْ بـــِهَا كَمَا فِى بُلُوْغِ الْمرَامِ ص : ٦٣ عَنْ اِبــْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عََلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِلْبَسُوْا مِنْ ثِيَابــِكُمُ الْبِيْضَ فَإِنــَّهَا مِنْ خَيْرِ ثِيَابـــِكُمْ وَكَفِّنُوْا فِيْهَا مَوْتَاكُمْ { رَوَاهُ اْلخَمْسَةُ اِلاَّ الـنَّسَائِ وَصَحَّحَه ُالـتُّرْمُذِيْ {

Soal     : Mengapa kita memakai pakaian putih ketika shalat?
Jawab : Karena Rasulullah SAW., memakai dan memerintahkannya. Seperti yang tersebut dala kitab BULUGHULMARAM halaman 63 terdapat keterangan dari Ibnu Abbas r.a. sesungguhnya Nabi SAW, telah bersabda: “Pakailah olehmu pakaian yang putih, sesunguhnya pakaian yang putih itu adalah pakaian yang terbaik bagimu, dan bungkuslah mayatmu dengan kain putih. (Diriwayatkan oleh Lima Ulama kecuali Imam an-Nasa’i dan dishahihkan oleh Imam Turmudzi).

وَفِى فَــتــْحِ الْوَهَّابِ  ص : ٨٧  - وَ فِى اِقْنَاعٍ  ص : ١٧٩ - وَ فِى جَمِيْعِ الصَّغِيْرِ جُزْءُ ثَانِيْ حَدِيْثٌ ٥٥١٥ : عَلَيْكُمْ بِاالْبَيَاضِ مِنَ الثِّيَابِ فَلْيَلْبَسْهَا اَحْيَاؤُكُمْ وَكَفِّنُوْا فِيْهَا مَوْتَاكُمْ فَإِنــَّهَا مِنْ خَيْرِ ثِيَابـــِكُمْ .

Dan tersebut didalam kitab FATHUL WAHHAB halaman 87 dan kitab IQNA’ halaman 179 dan Kitab JAMI’ISH SHAGHIIR halaman 130 dari juz 2 hadits nomor 5515: tetapkanlah atasmu pakaian yang putih dan pakailah bagi orang yang hidup dengan pakaian yang putih, dan bungkuslah mayatmu dengan pakaian yang putih, sesungguhnya pakaian putih adalah pakaian yang terbaik bagimu.

وَفِى اْلإِحْيَاءِ اِلْجُزْءِ اْلأَوَّلِ فِى بَابِ اَدَابِ الْجُمْعَةِ : وَقَالَ الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : مَنْ نــَظُفَ ثــَوْبُه قَلَّ هَمُّه وَمَنْ طَابَ رَ يــْحُه زَادَ عَقْلُه – وَاَمَّا الْكِسْوَةُ فَاَحَبُّهَا اَلْبَيَاضُ مِنَ الـثِّـيَابِ إِذ ْ اَحَبُّ الـثِّيَابِ اِلى اللهِ اَلْبِيْضُ لاَ يَلْبَسُ مَا فِـيْهِ شَهْرَةٌ وَلَبْسُ السَّوَادِ لَيْسَ مِنَ السُّـنَّةِ وَلاَ فـِيْهِ فَضْلٌ بَلْ كَرَّهَ جَمَاعَةٌ اَلنَّظَرُ اِلَيْهِ  ِلأَ نــَّه بِدْعَةٌ مُحْدَثــَةٌ بَعْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَ الْعِمَامَةُ مُسْتَحَبَّةٌ فِى ْ هذَا الْيَوْمِ .

Dan telah tersebut dalam kitab IHYA pada juz awal dalam bab adabul jum’at, telah berkata Imam Syafi’i: “Barang siapa bersih pakaiannya, maka sedikit susahnya, dan barang siapa wangi baunya, akan ditambah akalnya, dan adapun pakaian yang lebih dicintai adalah pakaian putih, karena pakaian yang lebih dicintai oleh Allah adalah pakaian putih yang tidak loreng, dan berpakaian hitam tidak termasuk sunnah, dan tidak ada fadhilahnya (keutamaannya) bahkan sekelompok ulama, memakruhkan melihatnya, karena bid’ah yang diada-adakan sesudah wafatnya Rasulullah SAW., dan sorban disunnahkan sampai hari ini.

س  : لِمَاذَا نَلْبَسُ الْقَمِيْصَ اَوِ الْجُـبَّةَ وَالْعِمَامَةَ فِى الصَّلاَةِ خَاصَّةً ؟

ج   : ِلأَنــَّه سُـنَّةٌ , كَمَا فِيْ بُغْيَةُ الْمُسْتَرْ شِدِيْنَ ص : ٨٦ (مَسْئَلَةٌ) يُسَنُّ لَـبْسُ الْقَمِيْصِ وَاْلإِزَارِ وَالْعِمَامَةِ وَالطَّيْلَسَانِ فِى الصَّلاَةِ وَغَيْرِهَا اِلاَّ فِيْ حَالِ النَّوْمِ وَ نــَحْوِه يُخــْتَصُّ الطَّيْلَسَانُ غَالِبًا بِأَهْلِ الْفَضْلِ مِنَ الْعُلَمَاءِ وَالرُّؤَسَاءِ .

Soal     : Mengapa kita memakai Gamis, Jubbah, dan sorban khususnya pada waktu shalat?
Jawab : Karena sunnat, seperti dalam Kitab BUGHYATUL MUSTARSYIDIIN halaman 86 terdapat masalah: disunnahkan memakai Gamis, sarung dan sorban dan thailasan (pakaian untuk menutup kepala sebelum memakai sorban) diwaktu shalat atau diluar shalat, kecuali diwaktu tidur dan sebagainya akan tetapi thailasan itu khusus bagi orang-orang yang mulia dari ulama dan pemimpin.

وَقَالَ فِي الدِّعَامَةِ  ص: ٨-٩  مَا نـَصُّه وَ اَخْرَجَ الدَّيْلَمِيُّ فِيْ مُسْنَدِ الْفِرْدَوْسِ عَنْ جَابِرٍ رَفَعَه – رَكْعَةٌ بِعِمَامَةٍ خَيْرٌ مِنْ سَبْعِيْنَ رَكْعَةً بِلاَ عِمَامَةٍ . قَالَ اَلْمُـنَاوِيْ فِى التَّيْسِيْرِ : ِلأَنَّ الصَّلاَةَ حَضْرَةُ الْمَلِكِ وَ الدُّخُوْلُ اِلى حَضْرَةِ الْمَلِكِ بِغَيْرِ تَجَمُّلٍ خِلاَفُ اْلأَدَبِ . وَجُمْعَةٌ بِعِمَامَةٍ تَعْدِلُ سَبْعِيْنَ جُمْعَةً بِلاَ عِمَامَةٍ .

Dan telah berkata dalam kitab DI’AMAH halaman 8-9; terdapat keterangan bahwa Imam Ad-Dailamy telah menerangkan dalam kitab Musnadil Firdaus dari Jabir , Hadits marfu’: shalat satu raka’at dengan memakai sorban itu lebih baik dari pada 70 roka’at dengan tidak memakai sorban. Dan Imam Munawi telah memberi keterangan dalam kitab Taisir: sesungguhnya shalat itu menghadap raja (Allah) adapun menghadap raja tidak memakai pakaian yang baik adalah tidak beradab. Dan shalat jum’at sekali dengan memakai sorban adalah berlipat 70 kali lipat (pahala) jum’atan dengan tidak memakai sorban.

Baca Juga: Fadilah Membaca Syahadat dan Yang Berhubungan Dengan Syahadat

Posting Komentar untuk "Dalil Banyaknya Tasbih, Tahmid dan Takbir Serta Pakaian Shalat"