Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keutamaan Shalawat Nabi Menurut Para Habaib dan Ulama

Shalawat merupakan permohonan rahmat dan keselamatan kepada Allah yang dihaturkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Dengan bershalawat artinya kita mendo'akan baginda Nabi walaupun beliau dijamin surga dan tanpa dosa tetapi kita dianjurkan membacakan shalawat kepada Nabi, karena dengan shalawat tersebut berarti kita menginginkan rahmat dan keselamatan seperti yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Walhasil, bukanlah Nabi Muhammad yang membutuhkan shalawat, akan tetapi kita yang membutuhkan rahmat dan keselamatan dari Allah melalui bershalawat sebagai wujud cinta kita kepada Nabi Muhammad sebagai kekasih Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda: "Orang yang paling banyak mendapat perhatianku pada hari kiamat ialah orang yang paling banyak SHALAWATnya untukku."

Beberapa Pendapat Tentang Keutamaan Shalawat Menurut Habaib dan Ulama


1. Habib Mundzir bin Fuad bin Abdurrahman Al-Musawa
"Tidak ada amalan yang cepat mendatangkan mahabbah/rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW. kecuali SHALAWAT.

2. Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidh BSA
"Sesungguhnya hati yang tidak rindu berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW.  dan tidak tergugah untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, itu pasti hati yang terputus dari hakikat keimanan kepada Nabi Muhammad dan hakikat iman kepada Tuhannya Nabi Muhammad."

"Orang yang menyebar shalawat diantara umat manusia (mengingatkan orang untuk bershalawat kepada Rasulullah), ia akan menjadi orang yang paling dekat dengan Rasulullah."

3. Abuya As-Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Maliki Al-Hasani
"Kunci segala rahasia adalah bersumber pada bacaan shalawat kepada Rasulullah."

4. Habib Taufiq bin Abdul Qadir As-Segaf
"Shalawat itu tidak perlu guru, dan tidak dibatalkan oleh riya. Lebih bagus lagi kalau ikhlas dan dengan rasa cinta kepada Rasulullah. Itulah hebatnya shalawat kepada beliau."

5. Habib Kadhim bin Ja'far As-Segaf
"Janganlah kalian tidur sehingga kalian bershalawat paling kurang 20x, dan jika seseorang tidur tanpa bershalawat, maka ia adalah manusia yang rugi karena menjadi jauh dari Rasulullah."
6. Habib Noval Al-Bakhaits Ba'alawi
"Shalawat itu melembutkan hati."
7. Habib Syeck bin Abdul Qadir As-Segaf
"Manusia kini banyak masalah di dalam hati, dengan bershalawat masalah itu akan hilang."

8. KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani (Guru Sekumpul)
"Hidup di akhir zaman ini, jalan menuju Allah yang selamat adalah dengan memperbanyak shalawat."

9. Habib Ahmad Masyhur bin Thaha Al-Haddad (Guru Habib Umar Bin Hafidh)
"Jika seseorang menggabungkan antara shalawat pada Rasulullah dan istighfar pada Allah, maka ia akan dijamin aman."

10. KH. Abdul Hamid Pasuruan
"Perbanyaklah istighfar dan shalawat untuk memenuhi hajat kalian."


Kalam KH. Zaini bin Abdul Ghani (Guru Sekumpul) Tentang Shalawat


"Orang yang membaca shalawat, maka ia akan merasakan surganya dunia, sebelum merasakan surganya akhirat, dan shalawat Itu penerang hati"

"Makhluk tidak akan bisa cinta kepada Allah, kecuali melalui Rasulullah SAW"

"Mulai di dunia sampai di alam barzakh, tidak ada yang paling nyaman selain ma'rifat. Supaya lekas ma'rifat: perbanyaklah shalawat"

"Sebaik-baik dan seindah-indah lamunan / khayalan, ialah menghadhirkan kekasih hati (Rasulullah SAW)"

"Akhir zaman yang seperti ini jalan yang paling mudah menuju hadlrat Allah, adalah dengan memperbanyak shalawat"

"Aku dijalankan guruku di jalan shalawat, maka aku juga menjalankan muridku di jalan shalawat (memperbanyak baca shalawat)"

"Orang yang bershalawat berarti orang itu telah menyebut kekasih Allah, maka orang itu sama saja berdzikir/menyebut Allah SWT tanpa hijab"

"Memuji Rasulullah SAW adalah jalan yang paling dekat untuk mencapai maqam muqarrabin (orang-orang yang dekat dengan Allah SWT)"

"Siapapun yang suka memuji, menyanjung dan membesarkan Rasulullah SAW setiap detik. Maqamnya naik, kedudukan dan martabatnya di sisi Allah itu bertambah mulia setiap detiknya"
"Jika kita mau berbuat sesuatu, pertimbangkan atau pikirkan dahulu dengan benar-benar, apakah ini menggembirakan yang di Madinah (Rasulullah SAW) atau menyedihkan yang di Madinah. Jika Rasulullah SAW gembira dan senang, itu juga pertanda Allah senang dan ridla kepada kita. Tetapi jika karena dan sebab kita Rasulullah menangis sedih dalam kuburnya, berarti kita telah membuat Allah murka dan marah kepada kita".
"Amalan yang paling hebat dari segala amalan adalah shalawat yang tidak berhuruf dan tidak bersuara. Banyak orang mencari dan bertanya-tanya apakah shalawat itu. Shalawat yang tidak berhuruf dan tidak bersuara ialah mutaba'ah dengan Rasulullah (mengikuti dan mengamalkan sunnahnya Rasulullah SAW) yang dhahir maupun yang bathin, sambil mengingat bahwa ini pekerjaan Rasulullah SAW, karena tersembunyi hingga malaikat tidak sanggup mencatat amalnya dan hanya Allah yang tahu kadar/ukuran balasan pahalanya"
"Kebahagiaan, kemuliaan, dan seluruh kebaikan itu terkumpul dalam mutaba'ah (mengikuti) lahir bathin kepada Rasulullah SAW"

"Sekecil atau seringan apapun sunnah Nabi SAW di sana ada sirr (rahasia, hikmah) di dalamnya"

"Pangkat/maqam wali itu sekedar atau sesuai kadar mutaba'ahnya, semakin sempurna mutaba'ahnya, semakin tinggi pangkat kewaliannya"

Dan masih banyak lagi keutamaan bershalawat kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.

آللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم 

Yaa Allah,  barokah Rasulullah, barokah awliya illah, barokah guru-guru kami. Ya Allah, Mudah-mudahan kita semua, bapak ibu kita, keluarga kita, anak dan cucu-cucu kita, guru-guru kita, tetangga kita, dan kaum Mu`minin Mu`minat, Mendapat ampunan segala dosa dan kesalahan lahir bathin seumur hidup, mendapat rahmat yang luas, selamat dunia akhirat, mati dengan beriman sempurna, segala hajat qabul, terkumpul dalam surga Baginda Nabi bighairi hisaab... Aamiin aamiin aamiin ya Allah ya Mujiib...

Posting Komentar untuk "Keutamaan Shalawat Nabi Menurut Para Habaib dan Ulama"